Page 22 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 22

menempatkan kebahagiaan dalam ketenangan batin [peace of mind], dan
                         bukan   dalam   hal-hal   eksternal.   Rasa   bahagia   tidak   sama   dengan
                         kenikmatan (kesenangan) uang, makan, minum, seks, atau posisi jabatan

                         tinggi   serta   kekuasaan.   Ketenangan   batin   di   atas   bisa   dicapai   lewat
                         askesis [exercise, latihan).

                         Kebahagiaan khas Stoa diupayakan lewat latihan sehari-hari. Teori-teori
                         Stoa   tentang   pembedaan   apa   yang   tergantung   padaku   dan   tidak
                         tergantung padaku, atau teori tentang  korporalitas  segala sesuatu, atau
                         kecanggihan pelurusan bahasa, tidak akan berguna bila tidak dilatihkan.

                         Askesis  [exercise]  tujuannya   adalah   untuk   membebaskan   jiwa   dari
                         "penyakit jiwa" (yaitu emosi negatif: sebuah  error of reasoning,  sebuah
                         false belief produk dari faulty judgement].

                         Kebahagiaan dalam hidup sesuai Rasio Semesta tercapai lewat apatheia,
                         yaitu ketika kita terjauhkan dari  perverted reason  (definisi untuk emosi

                         negatif). Yang perlu dipahami,  apatheia  bukanlah apatis!  Apatheia  kaum
                         Stoa penuh emosi-emosi yang baik seperti rasa gembira  [joy],  waspada
                         [caution] dan memiliki keteguhan kehendak.

                Obat Anti Galau Politik

                Menjelang tahun politik 2019, filsafat Stoa menjadi sangat penting. Saat Pilkada
                DKI 2017 kedua kubu saling mencaci maki sedemikian rupa sehingga fakta atau

                intepretasi tidak jelas lagi, hoax bertebaran seperti asap polusi di Jakarta. Gejala
                yang sama sebentar lagi akan membuat banyak orang galau: kubu capres A dan
                kubu capres B akan saling menyebar representasi mereka masing-masing. Fakta
                menjadi tidak penting karena yang genting adalah "interpretasi atas fakta” yang
                Anda tebar dengan penuh keyakinan. Pertemanan rusak, silaturahmi putus, mata

                saling menatap curiga, bahkan Tuhan dan agama pun bisa dibawa-bawa sebagai
                representasi.

                Berkaca dari Stoa, kita sekarang bisa membedakan bahwa 'yang menakutkan kita
                bukanlah parpol dalam dirinya sendiri, yang menakutkan kita adalah representasi
                orang bahwa parpol itu Tuhan atau Setan. Representasi seperti itulah yang
                mengerikan!”

                Parpol di Indonesia mah, kalau kita kembali ke fakta, ya gitu- gitu aja. Jangan
                dibandingkan dengan parpol-parpol di negara maju yang punya ideologi, yang
                anggotanya membayar iuran, yang kerjanya jelas, yang pengkaderannya ciamik.

                Parpol di Indonesia? Udah deh, gak usah galau, Parpol kita mah ya gitu-gitu aja.
                Nah, yang menakutkan adalah manakala ada yang membuat representasi bahwa
                ada "Parpol Tuhan” dan ada "Parpol Setan". Bila memilih yang satu Anda pasti
                masuk surga, bila memilih yang lain Anda gak layak hidup (karena percuma Anda
                hidup, wong mati saja pasti masuk neraka kok). Ini menakutkan! Representasi
                seperti ini bisa memecah belah umat beragama, mengoyak kerukunan berbangsa,

                dan menghancurkan kedamaian Nusantara. Selain menakutkan, representasi
                seperti itu juga bohong besar! Kenapa? Karena kita tahu bahwa seandainya
                Parpol Tuhan itu nanti menang, haqul yakin, ntar saat berkuasa ya korupsi juga...

                Tuhan sih gak mungkin korupsi. Maka kalau ParpolTuhan nanti korupsi, yang


                                                             xvii                       HENRY MANAMPIRING
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27