Page 334 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 334

sekadar membual dan pamer.

                      Orang-orang semacam ini dianggap lebih buruk dari seekor domba,

                      karena domba tidak akan memuntahkan rumput yang dimakan tanpa
                      dicerna, tetapi mengolah rumput tersebut menjadi bulu dan susu
                      yang berguna untuk sang gembala. Begitu juga prokopton yang
                      sungguh-sungguh berusaha mempraktikkan apa yang dipelajarinya
                      akan menunjukkannya dalam kepribadian, kebijaksanaan, emosi, dan

                      hubungan dengan sesama yang lebih baik.



                      Kerendahan Hati Seorang Prokopton

                            “Tunjukkan kepadaku seorang Stoa! [Paling) kamu hanya bisa
                            menunjukkan orang-orang yang pandai mengutip tulisan-tulisan

                            bagus   dari   kaum   Stoa....Tunjukkan   padaku   seseorang   yang
                            sedang sakit tapi tetap bahagia, di dalam bahaya besar dan toh
                            bahagia,   sedang   sekarat   dan   tetap   bahagia,   dalam
                            pembuangan   dan   bahagia,   dipermalukan   dan   bahagia.
                            Tunjukkan orang ini padaku. Demi para dewa, betapa ingin aku
                            menemui   seorang   Stoa!   Tetapi   kamu   tidak   mampu

                            menghadirkan seorang Stoa kepadaku. Kalau begitu, tunjukkan
                            kepadaku seseorang yang sedang dibentuk [menjadi seorang
                            Stoa),   seseorang   yang   telah   menapakkan   kaki   di   jalan
                            tersebut...." Epictetus [Discourses)

                      Bagi saya, menjadi seorang prokopton juga menjadi seorang yang

                      rendah hati, dan ini diteladankan oleh Epictetus sendiri. Para filsuf
                      Stoa memang tidak mau mengklaim telah menjadi sosok yang
                      sempurna. Tetapi, kita semua bisa terus menjadi lebih baik, menapaki
                      jalan menjadi orang yang lebih baik, setiap hari, sampai akhir hayat
                      kita. Biarlah kerendahan hati seorang “pelajar” terus menjadi bagian
                      jati diri kita.




























                                                            301                       HENRY MANAMPIRING
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339