Page 68 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 68

Perbedaannya adalah Stoisisme tidak mengharuskan adanya dewa-dewi
            atau Tuhan yang merancang keterkaitan peristiwa- peristiwa ini. Sebagian

            filsuf Stoa mengatribusikannya kepada Tuhan, sementara sebagian lainnya
            sekadar melihat alam semesta bagaikan mekanisme raksasa yang bergerak
            menuruti hukum-hukum alam. Sama seperti konsep nalar di atas, tidak terlalu
            penting "dari mana” keterkaitan ini ada untuk kita bisa menjadikan Stoisisme
            sebagai laku hidup, yang penting adalah menyadari bahwa eksistensi setiap
            manusia adalah bagian dari Alam yang lebih besar. Hidup kita sangat terkait
            di jaring semesta ini, dan semua peristiwa di dalam hidup ini menaati hukum

            dan aturan ”Alam”.

            Dunia sains modern mengenal The Butterfly Effect (Efek Kupu- Kupu) di
            dalam Chaos Theory yang mengingatkan saya pada interconnectedness di
            Stoisisme. Singkatnya, Efek Kupu-Kupu berkata kepakan sayap seekor kupu-
            kupu di Amerika Serikat bisa menyebabkan topan badai di China beberapa
            waktu kemudian. Waduh! Lebay amat? Masak iya? Efek Kupu-Kupu ini sering

            dijadikan ilustrasi dalam menjelaskan Chaos Theory.

            Menurut sains, di dalam sebuah sistem nonlinear (seperti cuaca), perubahan
            kecil saja (seperti kepakan sayap kupu) di waktu dan tempat yang tepat, bisa
            menyebabkan reaksi berantai yang berujung pada perubahan yang sangat
            besar (seperti topan badai di tempat lain yang jauh). Menurut saya, teori

            sains modern ini sesuai dengan interconnectedness di dalam Filosofi Teras
            yang berusia 2.000 tahun lebih.

            Kembali ke kehidupan sehari-hari kita. Coba kita membayangkan peristiwa-
            peristiwa penting dalam hidup kita yang tentunya lebih signifikan daripada
            menginjak e'ek kucing di jalan. Bisa dimulai dari proses kelahiran kita.
            Tidakkah kita bisa merunut ke belakang rantai peristiwa yang akhirnya

            berujung kepada kelahiran kita? Dan mungkin kita akan menemukan hal- hal
            signifikan di hidup kita sekarang adalah hasil rantai panjang konsekuensi
            sebuah peristiwa sepele belasan atau bahkan puluhan tahun yang lampau.
            Misalnya:

                •   Bagaimana kita bisa ada di dunia? Karena selama kira- kira sembilan

                    bulan kita dikandung ibu kita dengan baik.
                •   Bagaimana ibu kita bisa mengandung kita? Well, tidak perlu dijelaskan
                    di sini harusnya, ahem. Ya gitu deh, bapak nakal....
                •   Bagaimana terjadinya “ehem-ehem" itu? Karena ayah dan ibu kita
                    sebelumnya menikah.
                •   Mengapa mereka menikah? Karena sebelumnya mereka mungkin

                    sudah pacaran selama beberapa lama dan kemudian memutuskan
                    untuk mengikat tali pernikahan.






                                                            41                        HENRY MANAMPIRING
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73