Page 73 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 73

H > A ita kalah tender", kira-kira begitu bunyi e-mail yang masuk ke inbox
                  saya. Sebuah tender proyek yang f B proposalnya sudah dikerjakan selama

                  berhari-hari oleh perusahaan tempat saya bekerja, bahkan sampai masuk
                  kantor hari Sabtu dan Minggu, akhirnya berujung dengan kekalahan. Calon
                  klien akhirnya menyerahkan bisnisnya ke pihak lain. Tentunya saat pertama
                  kali membaca e-mail itu, saya merasa lumayan kecewa. Siapa sih yang tidak
                  ingin memenangkan tender? Kekecewaan ini kemudian berlanjut menjadi
                  pikiran-pikiran yang mengganggu, "Di mana salah kami ya?", ‘Apakah
                  eksekusi idenya kurang baik?", "Apakah ada tutur kata yang salah saat

                  presentasi?", dan seterusnya. Pada akhirnya, saya harus menegur diri saya
                  sendiri untuk berhenti. Kami tentunya harus mengevaluasi diri, tetapi tidak
                  perlu sampai menyesali secara berlebihan. Keputusan calon klien tidak ada
                  dalam kendali kami. Kami memang bisa berusaha sebaik-baiknya dalam
                  menyiapkan proposal, tetapi keputusan akhir sepenuhnya sudah di luar
                  kekuasaan kami. Mengingat kembali hal ini membantu membuat saya

                  merasa sedikit lebih tenang. Masih ada hari esok yang masih harus
                  diperjuangkan.




                    Some things are up to us, some things are


                  not up to us"



                  - Epictetus [Enchiridion]


                  “Ada hal-hal di bawah kendali (tergantung pada) kita, ada hal- hal yang tidak
                  di bawah kendali (tidak tergantung pada) kita.”

                  Jika harus memilih hanya bisa mengingat satu kutipan saja dari berbagai teks
                  tentang Filosofi Teras, biarkan kalimat dari Epictetus di atas yang selalu

                  pembaca ingat. Kalimat ini begitu sederhana, begitu mudah dipahami, dan
                  mungkin saat ini kamu berpikir, "HAH, NENEK-NENEK GEN-X JUGA TAU,
                  APALAGI GUE YANG MILENIAL!" Namun...apakah kamu benar-benar
                  TAHU? Sekadar pernah mendengar dan “merasa” tahu tidak sama dengan
                  benar-benar "tahu”, yaitu benar-benar meresapi, mendalami, dan
                  menerapkannya.
















                                                           46
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78