Page 75 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 75

Prinsip ini disebut "dikotomi kendali” [dichotomy of control). Bisa dibilang
                  semua filsuf Stoa sepakat pada prinsip fundamental ini, bahwa ada hal-

                  hal di dalam hidup yang bisa kita kendalikan, dan ada yang tidak. Hal-hal
                  apa saja yang masuk ke dalam kedua definisi ini menurut Stoisisme?

                  TIDAK di bawah kendali kita:

                       •     Tindakan orang lain (kecuali tentunya dia berada di bawah
                             ancaman kita).
                       •     Opini orang lain.

                       •     Reputasi/popularitas kita.
                       •     Kesehatan kita.

                       •     Kekayaan kita.
                       •     Kondisi saat kita lahir, seperti jenis kelamin, orang tua,
                             saudara-saudara, etnis/suku, kebangsaan, warna kulit, dan

                             lain-lain.
                       •     Segala sesuatu di luar pikiran dan tindakan kita, seperti cuaca,
                             gempa bumi, dan peristiwa alam lainnya.

                       •     Ada banyak hal-hal yang belum ada di masa para filsuf Stoa
                             hidup, tetapi dapat kita kategorikan di sini, seperti harga
                             saham, indeks pasar modal, razia sepeda motor, dan nilai
                             tukar rupiah.


                  DI BAWAH kendali kita:
                       1.    Pertimbangan [judgment], opini, atau persepsi kita.
                       2.    Keinginan kita.
                       3.    Tujuan kita.
                       4.    Segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita
                             sendiri.


                  Lebih lanjut, Epictetus menjelaskan dalam buku Enchiridion,

                         "Hal-hal yang ada di bawah kendali kita bersifat merdeka, tidak
                         terikat, tidak terhambat; tetapi hal-halyang tidak di bawah kendali
                         kita bersifat lemah, bagai budak, terikat, dan milik orang lain.

                         Karenanya, ingatlah, jika kamu menganggap hal-halyang bagaikan
                         budak sebagai bebas, dan hal-halyang merupakan milik orang lain
                         sebagai milikmu sendiri...maka kamu akan meratap, dan kamu
                         akan selalu menyalahkan para dewa dan manusia.”
                  Dalam bahasa gampangnya: siap-siap saja kecewa cuy kalau lo

                  terobsesi pada hal-hal di luar kendali lo, seperti perbuatan/ opini orang
                  lain, kekayaan kita, bahkan sampai kesehatan kita sendiri. Atau,










          FILOSOFI TERAS                               48
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80