Page 20 - Harry Potter and The Order Of The Phoenix
P. 20
menghilang.
Suara mobil di kejauhan dan bisikan pohon-pohon telah hilang. Malam yang
lembab itu mendadak dingin menusuk. Mereka dikelilingi kegelapan total yang
tidak tertembus dan hening, seakan-akan tangan raksasa telah menurunkan
mantel tebal yang dingin menutupi keseluruhan gang itu, membutakan mereka.
Selama sepersekian detik Harry berpikir bahwa dia telah melakukan sihir tanpa
disengajanya, walaupun dia telah menahan sekuat mungkin -- lalu nalarnya
menyangkut di akal sehatnya -- dia tidak mempunyai kekuatan untuk
memadamkan bintang-bintang. Dia menolehkan kepalanya ke segala arah,
mencoba melihat sesuatu, tetapi kegelapan mendesak matanya seperti tudung
yang tidak berbobot.
Suara Dudley yang ketakutan sampai ke telinga Harry.
'A-apa yang sedang kau la-lakukan? Hen-hentikan!'
'Aku tidak melakukan apapun! Diamlah dan jangan bergerak!'
'Aku tak d-dapat melihat! Aku sudah j-jadi buta! Aku --'
'Kubilang diam!'
Harry masih berdiri diam, menolehkan matanya yang tidak dapat melihat ke kiri
dan ke kanan. Rasa dingin itu begitu hebat sehingga dia gemetaran; bulu
romanya berdiri -
- dia membuka matanya lebar-lebar, menatap kosong ke sekitar, tanpa melihat
apa-apa.
Tidak mungkin ... mereka tidak mungkin berada di sini ... tidak di Little
Whinging
... dia menajamkan telinganya ... dia akan mendengar mereka sebelum melihat
mereka
...
'Akan ku-kuadukan pada Dad!' Dudley merengek. 'D-di mana kau? Apa yang
kau la-laku--?'

