Page 19 - Harry Potter and The Order Of The Phoenix
P. 19
mimpinya.
Dudley mengeluarkan salak tawa yang parau, lalu menirukan suara rengekan
melengking.
'"Jangan bunuh Cedric! Jangan bunuh Cedric!" Siapa Cedric -- temanmu?'
'Aku -- kau bohong,' kata Harry secara otomatis. Tetapi mulutnya telah menjadi
kering. Dia tahu Dudley tidak sedang berbohong -- bagaimana lagi dia bisa tahu
mengenai Cedric?
'"Dad! Bantu aku, Dad! Dia akan membunuhku, Dad! Boo hoo!"'
'Diam,' kata Harry pelan. 'Diam, Dudley, kuperingatkan kau!'
'"Datanglah dan tolong aku, Dad! Mum, datang dan tolong aku! Dia sudah
membunuh Cedric! Dad, tolong aku! Dia akan --" Jangan tunjuk aku dengan
benda itu!'
Dudley mundur ke tembok gang. Harry sedang menunjuk tongkatnya lurus ke
jantung Dudley. Harry dapat merasakan empat belas tahun kebencian terhadap
Dudley menggelegak dalam nadinya -- apa yang takkan diberikannya untuk
mengutuk Dudley sedemikian rupa sehingga dia harus merangkak pulang seperti
seekor serangga, menjadi bisu, tumbuh antena ...
'Jangan pernah berbicara mengenai hal itu lagi,' gertak Harry. 'Kau mengerti?'
'Tunjuk itu ke arah lain!'
'Kataku, kau mengerti?'
'Tunjuk itu ke arah lain!'
'KAU MENGERTI?'
'JAUHKAN BENDA ITU DARI --'
Dudley mengeluarkan suara napas tajam penuh rasa ngeri, seakan-akan dia telah
dicemplungkan ke dalam air es. Sesuatu telah terjadi pada langit malam itu.
Langit biru gelap yang penuh bintang mendadak gelap gulita dan tanpa cahaya --
bintang-bintang, bulan, lampu-lampu jalan berkabut pada kedua sisi gang telah
menghilang.

