Page 10 - SKI 7 Ganjil
P. 10
4
3
Perhatian dan Prioritas Dakwah Nabi Respon Masyarakat Makkah Terhadap Dakwah
Muhammad Saw Dakwah Nabi Muhammad Saw
Selama Nabi Muhammad berdakwah di Pada umumnya, orang kafir Quraisy tidak senang
Makkah, ada masalah-masalah yang menerima kehadiran agama Islam di tengah-tengah
menjadi perhatian dan PRIORITAS yang kehidupan mereka. Para tokoh msyarakatnya mulai
ingin dicapai oleh Nabi Muhammad, menyebarkan isu yang tidak benar mengenai ajaran
masalah-masalah berikut: yang dibawa Nabi Muhammad Saw. sehingga banyak
masyarakat yang terpengaruh oleh isu-isu yang
menimbulkan fitnah tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat Quraisy yang selalu
menghalangi gerakan dakwah Nabi Muhammad Saw.
adalah Abu Lahab. Ia mulai menghasut masyarakat
Arab Quraisy supaya membenci Nabi Muhammad
Saw. dan Islam. Bahkan Abu Thalib, paman Nabi yang
memelihara dan mengasuhnya sejak kecil juga dihasut
untuk melarang Nabi Muhammad Saw. agar tidak
menyebarkan ajaran Islam. Ia mendapat ancaman dan
dipaksa untuk memenuhi keinginan masyarakat Quraisy
tersebut.
Pada suatu ketika, Abu Thalib membujuk Nabi
Muhammad Saw. agar bersedia menghentikan
kegiatan dakwahnya karena banyak tokoh masyarakat
kafir Quraisy yang mengancamnya bila ia tidak berhasil
membujuk Nabi Muhammad Saw. untuk menghentikan
dakwahnya. Namun permohonan pamannya itu tidak
dikabulkan, bahkan ia berkata tegas: “Wahai pamanku,
demi Allah, sekiranya matahari diletakkan di sebelah
kananku, dan bulan di sebelah kiriku supaya aku
berhenti berdakwah, pasti aku tidak akan mau berhenti
berdakwah sampai Allah memberiku kemenangan atau
aku binasa dalam perjuangan.” Mendengar perkataan
dan tekad bulat Nabi Muhammad Saw. untuk terus
berjuang, Abu Thalib tidak bisa berbuat banyak kecuali
menyerahkan sepenuhnya kepada Nabi Muhammad
Saw. Hanya saja ia berpesan agar waspada dalam
menyebarkan dakwah Islam dan berusaha menghindari
ancaman masyarakat Quraisy.
Orang-orang kafir Quraisy tidak berani berhadapan
langsung dengan Nabi Muhammad Saw. untuk
memintanya agar meninggalkan kegiatan dakwah
karena mereka masih memandang posisi sosial
pamannya, yaitu Abu Thalib. Tetapi mereka berani
mengambil tindakan terhadap keluarga dan para
sahabat Nabi.
Melihat usaha pendekatan Abu Thalib gagal dan
agama Islam terus memperoleh pengikut, Abu Jahal
dan Abu Sufyan mendatangi Abu Thalib kembali sambil
mengancam. Mereka berkata: “Hai Abu Thalib, kamu
sudah tua, kamu harus mampu menjaga dirimu jangan
membela Muhammad. Kalau hal itu dilakukan terus
maka keluarga kita akan pecah.” Tetapi ancaman itu
juga tidak berhasil. Hal itu disebabkan karena tekad
kuat Nabi Muhammad Saw. sudah bulat untuk terus
melaksanakan dakwah Islam kepada masyarakat
Makkah meskipun ia harus bertaruh nyawa.

