Page 126 - Buku Ajar Kimia Analisis
P. 126
Adapun juga diketahui bahwa peruraian kompleks dapat
dicirikan olek konstanta ketidakstabilannya. Dalam hal ini, konstanta
ketidakstabilannya dirumuskan sebagai berikut:
= =
Sehingga, semakin kecil nilai maka semakin kecil pula
kompleks yang terurai dan kompleksnya semakin stabil.
Nilai kompleks berwarna sangat penting pada analisis
kolorimetri ini. Sehingga, jika semakin rendah nilai maka
semakin sempurna reaksi pembentukan kompleks yang terjadi. Oleh
karena itu, agar kompleks dengan ion tidah rendah maka
dilakukan dengan penambahan reagen sedikit berlebih untuk
mengubah ion menjadi kompleksnya. Sedangkan pada kompleks
dengan besar, maka warna larutan kompleks yang terjadi
sangat tergantung pada banyaknya kelebihan reagen yang
ditambahkan. Ketika analisis kolorimetri menggunakan reaksi
pembentukan kompleks, maka itu berpengaruh penting dalam hal
pemilihan pelarut yang sesuai dan dapat mempengaruhi
kompleks, pH larutan, kondisi reaksi (seperti konsentrasi reagen
yang digunakan), dan sebagainya.
Selain pada reaksi pembentukan kompleks, reaksi lain
seperti reduksi-oksidasi (redoks), sintesis organik juga sering
digunakan dalam kolorimetri. Contohnya, mangan dan krom
ditentukan secara kolorimetri denga mengoksidasi menjadi ion
dan yang berwarna, penentuan nitrit ini didasarkan
pada reaksi dengan reagen organik -naftilamin dan asam sulfanilat,
sehingga membentuk pewarna merah yang kuat dengan ion .
Biasanya juga digunakan reaksi yang dapat melibatkan
116

