Page 47 - Buku Ajar Kimia Analisis
P. 47

dalam asam lemah maka tidak dapat terionisasi dengan sempurna.
             Karena  konsentrasi  ion  H⁺  tidak  sama  dengan  konsentrasi  asam
             lemah,  maka  harus  dilakukan  perhitungan  dari  besarnya  tetapan
             kesetimbangan  asam  (Ka)  dari  asam  asetat.  Hasil  perhitungan
             menunjukkan 50 mL CH₃COOH 0,1 M memiliki pH berkisar 2,88.




                                 Gambar 3.4 Kurva Titrasi



                     Saat titrasi berlangsung penambahan larutan NaOH sedikit
             demi  sedikit  ke  dalam  larutan  CH₃COOH  akan  membentuk
             CH₃COONa  sebagai  hasil  reaksi.  Dalam  erlenmeyer  terdapat
             CH₃COOH yang  belum  bereaksi  dengan  CH₃COONa, sehingga  akan
             terbentuk  sistem  buffer. Dalam  kondisi  ini  pH sedikit  demi sedikit
             akan  mengalami  kenaikan  sebagai  fungsi  dari  perubahan
             perbandingan  [CH₃COO⁻]  dengan  [CH₃COOH].  Penambahan  10  mL
             larutan NaOH 0,100 M pada analit CH₃COOH dapat menaikkan pH
             yang awalnya 2,88 menjadi 4,16.


                     Pada  titik  tengah  titrasi,  setengah  dari  jumlah  total  mol
             NaOH  maupun  CH₃COOH  mengalami  reaksi  yang  menyebabkan
             konsentrasi CH₃COO⁻ akan seimbang dengan konsentrasi CH₃COOH
             dengan pH sesuai dengan pKa yaitu 4,76. Pada saat titik ekuivalen
             berlangsung  ,  CH₃COOH  telah  habis  bereaksi  sehingga  didalam
             erlenmeyer  hanya  terdapat  CH₃COONa  saja.  Larutan  CH₃COONa
             adalah garam yang terbentuk dari reaksi antara basa kuat dengan
             asam lemah, sehingga didalam air dapat terhidrolisis sebagian.

             Sesuai dengan reaksi :



                                           37
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52