Page 157 - Hemostasis Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) by Adang Durachim, S.Pd,, M.Kes. Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed. (z-lib.org) (1)
P. 157

Konsumsi  kafein  dihindari  selama  dua  jam  sebelum  pengambilan  darah.  Kafein

               mempengaruhi  kemampuan  fibrinolitik,  waktu  fibrinolisis  memendek,  kadar  PAI-1
               (plasminogen  activator  inhibitor)  menurun  dan  aktivitas  tPA  (tissue  plasminogen
               activator)meningkat. Selain itu, disarankan tidak melakukan kegiatan fisik selama dua jam
               sebelum  pengambilan  darah.  Pengambilan  darah  dilakukan  pada  pasien  yang  telah

               beristirahat pada waktu tertentu (minimal lima menit). Aktivitas fisik dapat meningkatkan
               jumlah sel lekosit dan aktivasi koagulasi seperti, penurunan PT dan fibrinolisis, aktivasi aPTT,
               peningkatan D-dimer, tPA dan PAI.
                     Kondisi stres perlu dihindari karena dapat meningkatkan protein fase akut seperti vWF,

               faktor VIII dan fibrinogen.

               c.    Pengambilan darah
                     Proses  pengambilan  darah  dilakukan  menggunakan  alat  steril  dan  non  pyrogenik.

               Sebelum penggunaan perlu diperiksa sterilitas serta waktu kadarluarsa jarum. Ketika proses
               pengambilan darah, plebotomis harus menggunakan sarung tangan, mengantisepsis daerah
               venipunture  dan  membiarkan  alkohol  mengering  sebelum  pengambilan  darah.
               Pembendungan  torniqutte  tidak  bolah  dilakukan  lebih  dari  satu  menit,  torniquette  harus

               dilepaskan setelah tabung pertama terisi darah. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari
               hemokonsentrasi yang dapat meningkatkan kadar fibrinogen, faktor VII, VIII, XII, mengaktivasi
               sel  endothelial  dan  fibrinolisis.  Diameter  jarum  yang  digunakan  minimal  20G  untuk
               menghindari aktivasi trombosit invitro.

                     Untuk meminimalisir risiko sampel yang tidak memenuhi syarat, pengambilan darah
               menggunakan  butterfly  needles  dan  IV  catheter  sebaiknya  dihindari,  karena  dapat
               menyebabkan hemolisis dan mengaktivasi faktor XII ketika darah terpapar oleh permukaan
               biomaterial.  Pengambilan  darah  harus  dilakukan  tanpa  reposisi/tanpa  trauma  dan  selama

               penampungan, darah harus mengalir dengan lancar. Apabila pengambilan darah dilakukan
               mengunakan spuit, pemindahan darah langsung dari jarum spuit kedalam tabung dengan cara
               ditusukan pada karet penutup tabung harus dihindari karena dapat menyebabkan sampel
               darah lisis.


               d.    Penampung darah dan antikoagulan
                     Sample  darah  untuk  pemeriksaan  hemostasis  harus  ditampung  dalam  wadah  kaca
               berlapis  silikon  atau  tabung  plastik  (polypropylene).  Tabung  yang  digunakan  harus

               diperhatikan  tanggal  kadaluarsanya.  CLSI  merekomendasikan  penampungan  spesimen
               dilakukan pada tabung yang berisi antikoagulan Na-sitrat 105-109 mmol/L (3,2%). pH plasma
               harus  sekitar  7,3  –  7,45.  Penampungan  sampel  menggunakan  Na-sitrat  3,8%  dapat
               menyebabkan nilai PT dan aPTT memanjang.



            150                                                                              Hemostatis
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162