Page 77 - Hemostasis Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) by Adang Durachim, S.Pd,, M.Kes. Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed. (z-lib.org) (1)
P. 77
kekurangan faktor ini, akan memiliki darah yang langka yang biasa disebut dengan
parahemophilia, pada tahapan yang parah disebut dengan akselerator globulin.
Fungsi faktor V ini sebagai sistem intrinsik dan ekstrinsik dan juga sebagai katalisis
pembelahan protrombin trombin yang aktif. Kekurangan faktor Proakselerin dapat
mengakibatkan parahemophilia.
Proaccelerin sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan panas, yang ada
dalam plasma, tetapi tidak ada di dalam serum, dan fungsi baik di intrinsik dan ekstrinsik
koagulasi jalur. Proaccelerin mengkatalisis pembelahan prothrombin trombin yang aktif.
Kekurangan faktor ini, sifat resesif autosomal, mengarah pada kecenderungan berdarah yang
langka yang disebut parahemophilia, dengan berbagai derajat keparahan. Disebut juga
akselerator globulin
6. Faktor VI (unknown)
Factor pembekuan faktor VI atau faktor yang belum diketahui (unknown), Faktor ini
sudah tidak dipakai lagi karena fungsinya sama seperti faktor V.Sebuah faktor koagulasi
sebelumnya dianggap suatu bentuk aktif faktor V, tetapi tidak lagi dianggap dalam skema
hemostasis.
7. Faktor VII (Prokonvertin, Stabil Factor)
Factor pembekuan faktor VII atau prokonvertin berfungsi sebagai sistem yang bekerja
di dalam jalur intrinsik.Proconvertin ini merupakan sebuah faktor koagulasi penyimpanan
yang relatif stabildan panas dan berpartisipasi dalam Jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ini
diaktifkan oleh kontak dengan kalsium, dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor
X. Defisiensi faktor Proconvertin, yang mungkin herediter (autosomal resesif) atau diperoleh
(yang berhubungan dengan kekurangan vitamin K), hasil dalam kecenderungan perdarahan.
Disebut juga serum prothrombin konversi faktor akselerator dan stabil.
Proconvertin merupakan salah satu faktor pembekuan darah atau koagulasi
penyimpanan yang stabil dan panas serta ikut berpartisipasi dalam Jalur koagulasi ekstrinsik.
Proses ini melibatkan kalsium, dan bersama-sama mengaktifkan faktor III dan faktor X.
8. Faktor VIII (Faktor Antihemophilia, Anti Hemophilic Globulin)
Factor pembekuan faktor VIII atau antihemophilic faktor, faktor antihemofilia A,
globulin antihemofilia/ AHG). berfungsi sebagai sistem ekstrinsik.Antihemophilic faktor,
sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan berpartisipasi dalam jalur intrinsik
dari koagulasi, bertindak (dalam konser dengan faktor von Willebrand) sebagai kofaktor dalam
aktivasi faktor X. Defisiensi, sebuah resesif terkait-X sifat, penyebab hemofilia A. Disebut juga
antihemophilic globulin dan faktor antihemophilic A.
70 Hemostatis

