Page 63 - 55. Baru ok (Repaired)1 - mumu didi.doc
P. 63

9.4 Uji Kualitas Dna Secara Kuantitatif


                     Analisis kualitas DNA secara kuantitatif dapat dilakukan dengan cara metode spectofotometry. Pada saat ini
             telah banyak di rancang Spectrofotometer yang didesain khusus untuk analisa sampel DNA dan protein, dengan
             demikian sampel yang dibutuhkan hanya berkisar 1 – 2 µl saja. Sebenarnya UV Vis Spectrofotometer yang
             menggunakan cuvvete masih dapat digunakan, akan tetapi kelamahan dari metode tersebut harus menghitung sendiri
             secara manual. Dengan menggunakan rumus





             c adalah kosentrasi, Abs adalah factor pengali yang tergantung dari sampel (dapat dilihat pada tabel 1 ). Ɛ adalah
             panjang gelombang (260), F adalah ketetapan nilai pada Materi genetik. p adalah Faktor pengenceran. Sedangkan l
             sedangkan Path leght dalam centimeter (cm). sebagai contoh: pada cuvet micro biasanya minimal sampel yang
             digunakan adalah 80 µl, dan rata rata path legh yang digunakan adalah 1 cm.


             Tebel 10.  Konversi nilai absorbansi ke jumlah kosentrasi

             Koefisien                       Jumlah

             DNA rantai ganda                50 ng-cm/ µl
             DNA rantai tunggal              33 ng-cm/ µl
             RNA                             40 ng-cm/ µl





             KEMURNIAN DNA
                  260/280

                     Kemurnian DNA dapat dihitung dengan menggunakan rasio absorbansi 260/280 nm. DNA dikatakan murni
             biasanya ketika nilai rasio berkisar antaran 1.8-2.0. apabila nilai lebih tinggi dari 2.0 maka DNA dapat dikatakan
             terkontaminasi RNA. Dan apabila rasio di bawah 1,8 maka dapat dikatakan adanya kontaminan lain seperti proten,
             phenol atau lainnya yang terserap kuat pada panjang gelombang 280 nm. Penggunaan panjang gelombang 260
             nmdikarenakan DNA dan RNA menyerap kuat pada panjang gelombang tersebut. Akan tetapi pada panjang gelombang
             260 nm tidak dapat membedakan antara DNA dan RNA sehingga beberapa metode terus dikembangkan.




               260/230
                     Penggunaan panjang gelombang 230 merupakan alternative kedua untuk mendeteksi adanya kontaminan
             fenol. Karena fenol terserap kuat pada panjang gelombang 230 nm. Tingkat kemurnian DNA dengan menggunakan
             panjang 260/230 nm lebih tinggi dibandingkan 260/280 yaitu 2.00-2.20. selain itu analisis spectral pada scanning UV
             Vis Spectrofotometer atau nanodrop spectrophotometer dapat dianalisis untuk mengetahui tingkat kemurnian dan
             jenis kontaminan. Grafik DNA yang murni akan kelihatan seperti pada gambar seperti pada Gambar 40. Pada gambar
             41 merupakan grafik yang menandakan adanya kontaminasi EDTA

















             Biologi Molekular “Aplikasi Di Dunia Kesehatan”.
   58   59   60   61   62   63   64   65   66