Page 252 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 252
238
ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya,” sehingga hal itu
menjadikan setiap orang Israel dan orang percaya untuk wajib memelihara
hukum Allah. Dan di dalam Pengkhotbah 12:13 ditegaskan bahwa akhir kata
dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Oleh
karena itu, harus terdapat keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap
orang dalam bertingkah laku dalam kehidupan di hadapan Allah dan sesama
manusia.
D. Pelanggaran Hukum dan Penegakannya
Pelanggaran hukum yang timbul dalam kehidupan masyarakat sebagai
perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku yang telah disahkan oleh hukum tertulis dapat terjadi ketika
seseorang melakukan pelanggaran atas norma-norma agama, kebiasaan,
kesusilaan yang hidup dalam masyarakat. Secara religi, pelanggaran hukum
timbul sebagai bentuk ketidaktaatan terhadap perintah Tuhan yang dikenal
dengan istilah dosa. Dalam pola tertentu pelanggaran itu dapat menjurus
pada timbulnya kejahatan yang secara yuridis merupakan perbuatan
ataupun kelalaian yang dilarang oleh hukum publik untuk melindungi
masyarakat yang diancamkan dengan sanksi pidana oleh negara dan
dikonstruksikan secara konkrit dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Tak jarang faktor penyebab pelanggaran hukum bukan hanya oleh
satu penyebab, tetapi dapat terdiri dari sejumlah faktor yang menghasilkan
pelanggaran atau kejahatan. Dalam kehidupan sosial, setiap manusia
memiliki kebebasan memilih perilaku (free will) dan selalu bersikap rasional
dan hedonistik dan untuk menindak pelanggaran dalam arti luas (termasuk
kejahatan) dapat dilihat sebagai tidak berimbangnya “cost” (punishment)
dan “benefit” (rehabilitation, treatment) berupa pengenaan sanksi kepada si
pelanggar hukum.
Perilaku manusia ditentukan sebagian oleh faktor-faktor biologis,
tetapi sebagian besar merupakan pencerminan karakteristik dunia sosial-
kultural di mana manusia hidup, sehingga hal itu juga mewujud dalam
terjadinya pelanggaran akibat ketidaksesuaian perilaku seseorang terhadap
hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Penanggulangan kejahatan atau
suatu pelanggaran tidak dapat dilakukan melalui penjatuhan sanksi pidana

