Page 251 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 251

237



                yang membebani syarat untuk memenuhi kewajiban (misalnya dalam jual
                beli, si pembeli berhak memperoleh uang tetapi wajib menyerahkan barang
                yang  ia  jual),  (2)  berdasarkan  suatu  perjanjian  yang  telah  disepakati
                (perjanjian jual beli tanah memberikan hak dan kewajiban yang seimbang
                di antara penjual dan pembeli tanah tersebut), (3) adanya kesalahan atau
                kelalaian seseorang yang menimbulkan kerugian bagi orang lain (hilangnya
                buku  yang  dipinjam  di  perpustakaan  menimbulkan  kewajiban  bagi  di
                peminjam untuk mengganti dengan membayar sejumlah uang, sehingga ia
                wajib membayar ganti rugi), (4) karena telah menikmati hak tertentu yang
                harus diimbangi dengan kewajiban tertentu (seseorang makan di restoran

                wajib  membayar  harga  makanan  beserta  pajak  yang  dibebankan  atas
                makanan  tersebut)  atau  (5)  karena  daluarsa  (verjaring)  misalnya  denda
                karena terlambat membayar STNK mobil atau sepeda motor.
                     Namun  hukum  yang  suprematif  sebagai  dasar  dan  arah  bagi
                pengembangan  hak  asasi  manusia  dituntut  untuk  mewujudkan
                keseimbangan  hak  dan  kewajiban  yang  harus  dipatuhi.  Tanpa  jaminan
                supremasi  hukum,  hak  asasi  manusia  hanya  akan  menjadi  slogan,
                “karikatur”  yang  akan  mudah  dilanggar  tanpa  adanya  sanksi  hukum.
                Dengan  hak  asasi  manusia  yang  dilaksanakan  dan  dipatuhi  dalam

                kehidupan masyarakat, maka kehidupan demokrasi menemukan dasar dan
                arah  untuk  membina  dan  mengembangkan  suatu  masyarakat  dengan
                pemerintahan  yang  ideal,  yang  memiliki  akuntabililtas,  responsibilitas,
                kejujuran,  keadilan,  serta  disiplin  dalam  mengemban  setiap  penentuan
                kebijakan  dan  keputusan.  Sebaliknya  suatu  masyarakat  dengan
                pemerintahan  ideal  akan  menjadi  wadah  dan  ajang  pengembangan
                demokrasi di mana persamaan dan kebebasan dapat diwujudkan – terhindar
                dari  sifat  anarkhi,  sehingga  hak  asasi  manusia  akan  menjadi  wadah  dan
                ajang  berkembangnya  supremasi  hukum.  Hukum  yang  suprematif  pada
                gilirannya  akan  menjadi  wadah  dan  ajang  bagi  Pancasila  sebagai  dasar

                filsafati  yang  ideal,  aktual,  fungsional,  dan  operasional.  Kejadian  26:5
                memberi  kesaksian  tentang  Abraham  yang  telah  mendengarkan  firman
                Allah dan memelihara kewajibannya kepada Allah, yaitu segala perintah,
                ketetapan dan hukum-Nya dan di dalam Ulangan  11:1 dikatakan: ”Haruslah
                engkau  mengasihi  TUHAN,  Allahmu,  dan  melakukan  dengan  setia
                kewajibanmu  terhadap  Dia  dengan  senantiasa  berpegang  pada  segala
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256