Page 249 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 249

235



                Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM diatur pandangan dan sikap
                bangsa  Indonesia  terhadap  HAM  dan  Piagam  HAM  sebagai  salah  satu
                perwujudan  dari  kesadaran  yang  lahir  setelah  tumbangnya  Orde  Baru.
                Dalam ketetapan tersebut disebutkan bagaimana usaha bangsa Indonesia
                merumuskan  HAM,  sebagai  berikut:  (1)  Pembukaan  UUD  1945  sebagai
                sumber normatif bagi hukum positif Indonesia, (2) Konstitusi RIS 1949 dan
                UUDS  1950  juga  memuat  secara  rinci  ketentuan  mengenai  HAM,  (3)
                       Dalam  Sidang  MPRS  tahun  1966  telah  ditetapkan  Tap  MPRS  No.
                XIV/MPRS/1966 tentang Pembentukan Panitia Ad-hoc untuk menyiapkan
                dokumen rancangan piagam HAM dan hak serta kewajiban warga negara,

                meskipun  rencana  tersebut  pada  tahun  1968  tidak  terlaksana  karena
                rehabilitasi sosial dan konsolidasi nasional pasca meletusnya G30 S/PKI, (4)
                Berdasarkan Keppres No. 50 Tahun 1993 dibentuk Komisi Nasional HAM.
                       Piagam  HAM  Indonesia  yang  ditetapkan  dalam  Tap  MPR  No.
                XVI/MPR/1998 terdiri atas hak-hak untuk: (1) hidup, (2) berkeluarga dan
                melanjutkan  keturunan,  (3)  mengembangkan  diri,  (4)  keadilan,  (5)
                kemerdekaan, (6) kebebasan informasi, (7) keamanan, (8) kesejahteraan,
                (9)  kewajiban,  dan  (10)  perlindungan  dan  kemajuan.  Sejalan  dengan
                ketetapan  di  atas  dan  tuntutan  reformasi,  maka  amandemen  UUD  1945

                menguatkan  komitmen  bangsa  Indonesia  untuk  menghormati  dan
                menegakkan  HAM,  sehingga  disisipkan  satu  bab  baru  (Bab  XA)  tentang
                HAM di dalam UUD Negara RI Tahun 1945 yang dirinci menjadi 10 pasal,
                yaitu Pasal 28A sampai dengan Pasal 28J. berturut-turut dapat dilihat hal
                dalam uraian berikut:
                 1.  Pasal 28A: Hak setiap orang untuk hidup dan mempertahankan hidup
                     dan kehidupannya.
                 2.  Pasal  28B:  Hak  setiap  orang  untuk  membentuk  keluarga  dan
                     melanjutkan keturunan lewat perkawinan yang sah. Hak setiap anak
                     atas  kelangsungan  hidup,  tumbuh,  dan  berkembang  serta

                     perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
                 3.  Pasal 28C: Hak setiap orang mengembangkan diri melalui pemenuhan
                     kebutuhan  dasarnya.  Hak  setiap  orang  untuk  memajukan  diri  dan
                     memperjuangkan haknya secara kolektif demi masyarakat, bangsa, dan
                     negara.
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254