Page 109 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 109

Memperlakukan Harta Benda (dan Preferred

                      Indifferent Lainnya) seperti Main Bola


                      Epictetus di dalam Discourses memberikan analogi menarik mengenai
                      cara menyikapi harta benda (dan preferred indifferent lainnya seperti
                      ketenaran, kecantikan, jabatan). Beliau menganalogikan itu semua
                      bagaikan “bola” dalam “permainan bola” kehidupan. Bola penting di

                      dalam permainan bola, tetapi para pemain bola lebih mementingkan
                      cara meng-handle bola tersebut dan bukan bola itu sendiri. Saat
                      pertandingan di Piala Dunia berakhir misalnya, kita tidak melihat para
                      pemain kedua kesebelasan baku hantam untuk bisa memiliki bola
                      yang baru dimainkan.

                      “Kamu akan menemukan bahwa para pemain bola andal melakukan

                      hal yang mirip (dengan seseorang menangani kekayaan). Bukan
                      bolanya yang dianggap berharga oleh mereka, tetapi yang dinilai baik
                      tidaknya adalah seberapa mahir mereka melemparkan dan
                      menangkap bola itu," ujar Epictetus.

                      Begitu juga dengan sikap kita akan kekayaan (dan preferred
                      indifferents lainnya—hal-hal ini dianggap sebagai 'bola' yang harus
                      dimainkan dengan baik, tetapi bukan untuk direbut dan dipeluk terus-

                      menerus. 'Permainan bola’, termasuk cara kita bermain, jauh lebih
                      penting dan berharga daripada si bola itu sendiri.



                      Mengingat Sifat Sebenarnya dari Benda-benda

                      (dan Manusia)


                      Satu teknik lain agar kita tidak menjadi dikendalikan oleh harta
                      kekayaan adalah dengan terus mengingatkan diri akan nature dari
                      benda-benda tersebut.

                            "Mengenai benda atau apa pun yang bikin kamu happy, karena
                            memang berguna atau kamu sayang-sayang banget, ingatkanlah
                            selalu dirimu tentang sifat [nature] sebenarnya barang-barang itu,
                            dimulai dari yang paling tidak penting. Contohnya, kalau kamu

                            sayang banget pada sebuah mangkuk keramik, ingatkanlah
                            dirimu bahwa yang kamu sukai ya hanya sebuah mangkuk
                            keramik. Jadi, kalau pecah, kamu tidak akan terlalu bete. Saat
                            kamu mencium anakmu, atau istrimu, katakan pada dirimu sendiri
                            bahwa kamu hanya mencium manusia, sehingga kamu tidak
                            terganggu saat mereka meninggal dunia." - Epictetus
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114