Page 105 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 105

dinilai dari hal tersebut. Lalu, bagaimana dengan hal-hal di luar kendali
                 kita?


                 Stoisisme memasukkan semua hal di luar kendali kita sebagai “indifferent",
                 atau terjemahan bebasnya adalah "hal-hal yang gak ngaruh (bagi baik atau
                 buruknya kita)”. Jika melihat lagi daftar hal-hal di luar kendali, yaitu
                 pendapat orang lain, tindakan orang lain, reputasi/popularitas kita,
                 kekayaan/harta-benda kita, kesehatan/tubuh kita, cuaca besok, realitas
                 politik (dan banyak hal lain di luar kendali kita), maka artinya itu semua

                 tidak bisa menentukan kualitas karakter, kebahagiaan, dan rasa damai kita.

                 Entah kita kaya atau miskin, entah kita sehat atau sedang sakit, entah
                 anggota tubuh kita lengkap atau tidak, Filosofi Teras berkata bahwa kita
                 semua sanggup merasa bahagia dan tenteram, dan menjalani hidup yang
                 baik. Sebaliknya, kita bisa kaya raya, cantik, sehat, semua anggota tubuh

                 lengkap, dan populer, tetapi toh tetap merasa tidak bahagia dan tidak
                 menjalani hidup yang baik.

                 Salah satu alasan saya menyukai Filosofi Teras adalah karena filosofi ini
                 secara eksplisit menyatakan sifat yang sangat inklusif (untuk semua orang,
                 apa pun kondisinya) dan menganggap semua manusia sama dalam
                 kapasitasnya menggapai kebahagiaan dan hidup yang baik. Para filsuf

                 Stoa tidak akan silau oleh pameran kekayaan, gelar atau pangkat
                 seseorang— karena ini semua adalah hal-hal eksternal yang tidak bisa
                 digunakan menilai hidup seseorang. Sebaliknya, seseorang yang terkesan
                 jauh dari kekayaan dan ketenaran, tapi hidup dengan kebajikan /virtue) dan
                 bebas dari emosi negatif, maka hidupnya dianggap jauh lebih baik.

                      Di masa kini, saat kekayaan, kecantikan, popularitas dapat dengan

                      mudah "terlihat” dalam genggaman kita melalui media sosial dan
                      membuat kita merasa sedih karena membandingkan hidup kita dengan
                      hidup orang lain, filosofi ini terasa makin relevan.

                      Sampai di sini, mungkin ada dari kamu yang mulai merasa kurang
                      tertarik dengan Filosofi Teras karena terkesan anti kekayaan duniawi.
                      Sebagian mulai mempertanyakan apakah Stoisisme identik dengan

                      gambaran filsuf petapa yang hanya hidup di hutan, memakai sehelai
                      kain saja, dan hanya makan buah-buahan.

                      Karena kekayaan masuk di dalam daftar hal-hal di luar kendali, apakah
                      berarti Filosofi Teras anti kekayaan? Jika mengamati kehidupan para
                      filsuf Stoa, kita akan menemukan bahwa sebagian dari mereka cukup
                      kaya raya. Ada yang berprofesi sebagai politisi senior, pedagang,

                      bahkan kaisar. Tentunya hidup mereka tidak bisa dibilang sederhana,
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110