Page 125 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 125

("Bukan hal-hal atau peristiwa tertentu yang meresahkan kita,
                              tetapi pertimbangan/pikiran/persepsi akan hal-hal dan peristiwa

                              tersebut.”)

                         Dengan kata lain, Epictetus mengatakan bahwa sumber sebenar-
                         benarnya dari segala keresahan dan kekhawatiran kita ada di dalam
                         pikiran kita, dan bukan hal atau peristiwa di luar kita. Coba
                         bayangkan situasi-situasi berikut:

                         •    Ketinggalan kereta saat mau ke kampus/kantor.

                         •    Motor/mobil kita bannya kempes di tengah jalan.

                         •    Smartphone baru beli dua hari jatuh, kacanya retak.
                         •    Pacar salah sebut nama kita jadi nama mantan.

                         •    Calon gubernur jagoan kita kalah di Pilkada.

                         •    Rumah kebanjiran.
                         •    Dimarahi mertua karena masakan tidak enak.

                         •    Kehilangan pekerjaan karena perusahaan bangkrut.

                         •    Anak kita kawin lari dengan pasangan yang berbeda agama.


                         Rasanya manusia normal akan setuju bahwa semua situasi di atas
                         tidak mengenakkan. Dari yang sekadar menyebalkan, yang serius

                         bikin mau marah, sampai yang bisa membuat kita putus asa.
                         Epictetus berkata bahwa sesungguhnya semua hal itu bukanlah
                         penyebab kita sedih, stres, galau, dan lain-lain. Menurut Stoisisme,
                         peristiwa-peristiwa tersebut adalah netral (tidak baik, tidak buruk).
                         Namun, persepsi, anggapan, dan pertimbanganlah yang membuat itu
                         semuanya menjadi "buruk”. Hah?Gimana?


                         Dalam Filosofi Teras, ada pemisahan antara apa yang bisa ditangkap
                         oleh indra kita /impression), dan interpretasi atau makna atas apa
                         yang kita lihat dan dengar tersebut /representation). Kita sering kali
                         gagal memisahkan keduanya. Pada umumnya, kita serta-merta
                         memberikan interpretasi/ penilaian lvalue judgment) dan pemaknaan
                         dari sebuah peristiwa yang dialami. Peristiwa itu sendiri hampir selalu

                         netral, tetapi kemudian menjadi "positif" atau "negatif" karena
                         interpretasi dan makna yang kita berikan.














                                                             95
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130