Page 129 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 129

•    "Mungkin dia memang belum  move on.  Saya bersyukur ditunjukkan
                               hal ini, karena dia berhak bahagia, dan saya berhak bahagia."

                          •    "Ini   adalah   ujian   bagi   saya   apakah   saya   bisa   memaafkan   dan
                               menerima dia. Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk saya."




                          Kehilangan pekerjaan? Ada alternatif interpretasi:

                          •    "Ini kesempatan mengubah karier ke bidang yang saya mau." •

                         "Lumayan dapet pesangon, bisa nyoba bisnis online."

                          •    "Ini ujian bagi kesabaran dan keuletan saya."



                          Perhatikan bahwa interpretasi ulang di atas bukan sekadar

                         menghindar/ngefes, tetapi sama valid-nya dengan semua interpretasi
                         negatif sebelumnya. Peristiwa yang terjadi (pacar salah sebut nama atau
                         kita kehilangan pekerjaan) tetap tidak berubah, akan tetapi kita memiliki
                         kendali atas ”makna7va/ue judgment apa yang hendak kita kenakan ke
                         peristiwa itu.


                Dari makna dan persepsi inilah timbul perasaan dan emosi kita. Jika kita memberi
                makna yang negatif, maka kita akan merasa marah, cemburu, iri, putus asa.
                Namun, jika kita memberi makna yang positif, maka kita akan merasa terinspirasi,
                lebih sabar, lebih tekun, dan tidak menyerah. Pilihan makna itu sepenuhnya ada di
                tangan kita.



                Melawan Interpretasi Otomatis


                       “Jangan katakan pada dirimu sendiri lebih dari impresi awal
                       yang kamu dapatkan. Kamu mendapatkan bahwa seseorang
                       berkata yang jelek tentang kamu. Ya, hanya ini kabarnya.
                       Kabarnya tidak berkata bahwa kamu sudah

                       dilukai/dicelakakan [harmed). Saya melihat putra saya sedang
                       sakit—tapi tidak sedang terancam jiwanya. Karenanya
                       tetaplah fokus pada impresi pertama (fakta objektif), dan
                       jangan ditambah-tambahkan lagi di kepalamu. Maka
                       sesungguhnya tidak ada yang benar- benar bisa terjadi

                       kepadamu.” - Marcus Aurelius [Meditations]

                Mempelajari Filosofi Teras menyadarkan saya bahwa banyak dari emosi negatif
                kita merupakan akibat dari "interpretasi otomatis” /representation) atas sebuah
                kejadian/peristiwa. Ada kejadian yang tidak enak menimpa kita, maka kita secara
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134