Page 167 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 167

dan rezeki yang diberikannya kepada saya—uang, jabatan,

                             pengaruh—saya tempatkan sedemikian rupa sehingga la bisa
                             mengambilnya kembali tanpa mengganggu saya. Saya menjaga
                             jarak yang lebar dengan segala berkah tersebut, agar la bisa
                             mengambilnya baik-baik, bukan merenggut paksa dari saya.” -
                             Seneca /Consolations to Helvia)




                       Jangan. Ribet.

                             "(Kamu mendapatkan) ketimun pahit? Ya buang saja. Ada
                             semak berduri di jalan setapak yang kamu lalui? Ya berputar
                             saja. Itu saja yang kamu perlu tahu. Jangan menuntut

                             penjelasan, 'Kenapa ada hal (tidak menyenangkan) ini??’
                             Mereka yang mengerti sesungguhnya dunia seperti apa akan
                             mentertawakanmu, seperti tukang kayu yang melihat kamu
                             kaget karena ada banyak debu hasil gergaji di tempat kerjanya,
                             atau tukang sepatu melihat kamu kaget karena banyak sampah
                             kulit sisa (di tempat kerjanya)." - Marcus Aurelius /Meditations)


                       Quote ini bagi saya luar biasa. Selain ternyata kebagian ketimun pahit
                       itu sudah menjadi masalah dari 2.000 tahun yang lalu, quote ini
                       mengingatkan saya kepada mendiang Gus Dur dengan kata- kata
                       terkenalnya, "Gitu aja kok repot?” Ternyata, sudah ribuan tahun
                       manusia senang membesar-besarkan perkara kecil dalam hidup.
                       Akibatnya, ada banyak waktu dan energi terbuang percuma untuk
                       sesuatu yang sebenarnya sepele.


                       Ini adalah satu tips dari Filosofi Teras untuk memiliki mental yang
                       lebih kuat—yaitu tidak membesar-besarkan masalah dan segera
                       fokus pada apa yang bisa dilakukan. Marcus Aurelius menyampaikan
                       bahwa pada dasarnya hidup ini memang penuh dengan hal-hal gak
                       enak, itu sudah fakta.


                       Jika kita marah-marah atau sedih untuk semua halyang tidak enak
                       dan tidak nyaman, itu sama konyolnya dengan seseorang yang
                       mengunjungi bengkel tukang kayu dan heran kenapa banyak sampah
                       kayu di situ. Life sucks, kata orang bule. Jika memang giliran kita
                       untuk tertimpa masalah tidak enak yang sepele, ya terima saja. Gak
                       penting juga untuk diperdebatkan eksistensinya.

                       Kamu makan di restoran dan mendapati ada lalat di sup kamu? Ya

                       tinggal minta ganti atau di-cancel. Menghabiskan setengah jam
                       berikutnya untuk mengomel dan memperdebatkan mengapa harus
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172