Page 38 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 38

yang psikotik (yang disebut  “gila” itu) itu hanya 0,7%. Jadi, pekerjaan
                         psikiater   sebenarnya   lebih   banyak   merawat   yang   depresi   cemas.   Dari

                         berbagai literatur bisa 20- 30% (insiden).


                         Kalau ketertarikan pada pengobatan psikosomatik (bagian dari ilmu
                         psikiatri yang menghubungkan psikiatri dan disiplin kedokteran lainnya,
                         seperti penyakit dalam, alergi, syaraf, dan lain-lain)?

                         Di tahun kedua belajar psikiatri, saya berkenalan dengan psikosomatik. Di

                         Indonesia, psikosomatik ada dua sisi. Dari sisi penyakit dalam dan dari sisi
                         psikiatri. Kalau penyakit dalam, lebih ke organ, karena dulu ada istilah
                         "penyakit-penyakit   psikosomatik",   seperti   hipertensi,  neurodermatitis,
                         asthma  bronchiale,  dan   lainnya.   Ini   adalah   penyakit-penyakit   yang
                         dianggap   banyak   hubungannya   dengan   psikologi.   Makanya   ada   istilah
                         seperti "Lo jangan marah-marah melulu dong, nanti darah tinggi!", "Nanti
                         kalo stres, lambung lo sakit”. Jadi, sebenarnya orang sejak dulu sudah

                         mengetahui adanya psikosomatik.

                         Alasan   lain   memilih   psikosomatik:   di   ilmu   kedokteran   ada   sebagian
                         spesialisasi yang merasa dirinya lebih tinggi dari yang lain. Psikiatri ini
                         dianggap "gak terlalu medis", terlalu banyak memikirkan kejiwaan yang
                         tidak   ada   hubungannya   dengan   kedokteran.   Ada   anggapan   bahwa
                         sesudah   menjadi   psikiater,   kami   gak   bakal   lagi   menjadi   dokter.   Kami
                         hanyalah "psikolog yang bisa mengobati dengan obat".


              Jadi, sederhananya, apakah itu “pengobatan psikosomatik”?

               Di ilmu pengobatan psikosomatis dijelaskan bahwa apa yang terjadi di otak kita bisa
              memengaruhi badan secara keseluruhan. Maka, tidak heran ada orang stres
              mengalami tegang leher. Kalau sakit kepala, bisa kemudian mengalami sakit
              lambung juga, karena ada interconnection (keterkaitan).


               Kita sebagai psikiater gak cuma bilang, “Kamu ini sakit kepala karena banyak
              mikir.” Betul, saya lagi mikirin utang sampai jadi sakit kepala. Tapi pertanyaannya,
              kenapa jadi sakit kepala? Karena dengan mikirin hutang, otak saya bekerja lebih
              keras. Stres karena utang itu persepsinya negatif. Ketika ada persepsi negatif, otak
              harus bekerja keras untuk beradaptasi dengan persepsi negatif itu. Otak kita selalu

              berusaha agar segala sesuatu menjadi seimbang. Ketika ada persepsi negatif,
              maka otak itu akan mencoba beradaptasi.


              Jadi, bagaimana stres bisa merusak kesehatan tubuh kita?

               Ada quote dari Hans Seyle, “Bukan stres yang membunuh kita, tapi reaksi kita
              terhadapnya.” Karena sebenarnya masalahnya bukan di stres itu sendiri, tetapi





                                                              9                        HENRY MANAMPIRING
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43