Page 55 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 55

memiliki aturan mutlak yang tidak boleh dilanggar, atau ada ancaman
                 masuk neraka jika tidak dilakukan. Di luar ajaran- ajaran mendasar, para

                 filsuf Stoa memiliki pengajaran yang tidak seluruhnya seragam satu sama
                 lain. Sebagai filosofi, ia terbuka untuk diperdebatkan atau diadaptasi
                 menurut kebutuhan masing-masing. Buku ini lebih memusatkan pada
                 prinsip-prinsip dasar Filosofi Teras yang bisa membantu kita menjalani
                 hidup dan ketidak-pastiannya. Pada akhirnya, praktisi Stoisisme lebih
                 mementingkan praktik nyata dan manfaatnya di dalam hidup mereka
                 ketimbang meributkan dogma dan teks.




                 Apa TUJUAN UTAMA dari Filosofi Teras?

                 Mari kita mulai dari apa yang BUKAN merupakan tujuan Stoisisme.

                 Stoisisme tidak dimaksudkan untuk mendapatkan hal-hal yang bersifat
                 eksternal, seperti sukses jodoh, disayang bos dan istri (istri sendiri, bukan
                 istri si bos!), mendapatkan ide bisnis start-up yang gampang memperoleh
                 investasi jutaan dolar, atau anak-anak yang jenius. Ini yang
                 membedakannya dari banyak ajaran self-help populer masa kini. Nanti
                 akan dijelaskan alasan mengapa para filsuf Stoa tidak mengejar hal- hal
                 tersebut.


                 Yang terutama ingin dicapai oleh Stoisisme adalah:

                     1.    Hidup bebas dari emosi negatif (sedih, marah, cemburu, curiga,
                           baper, dan lain-lain), mendapatkan hidup yang tenteram
                           [tranquil). Ketenteraman ini hanya bisa diperoleh dengan

                           memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Kita
                           akan membahas lebih lanjut di bagian-bagian berikutnya.
                     2.    Hidup mengasah kebajikan [virtues). Ada empat kebajikan utama
                           menurut Stoisisme:
                            a.   Kebijaksanaan [wisdom): kemampuan mengambil
                                 keputusan terbaik di dalam situasi apa pun.
                            b.   Keadilan [justice): memperlakukan orang lain dengan adil

                                 dan jujur.

                            c.   Keberanian /courage): keberanian berbuat yang benar,
                                 berani berpegang pada prinsip yang benar. Ini bukan
                                 ‘‘berani’’ dalam makna sempit, seperti bernyali masuk
                                 kandang singa (walaupun jika kita membaca kisah hidup
                                 para filsuf Stoa, rasanya mereka juga akan berani masuk

                                 kandang singa jika memang perlu....).
                            d.   Menahan diri /temperance): disiplin, kesederhanaan,
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60