Page 53 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 53

Dahulu saya bisa berubah menjadi orang yang sangat pemarah jika
                         terjebak di dalam...kemacetan. Saya bisa sangat merasa stres,

                         mengalami peningkatan detak jantung, dan sangat emosional di balik
                         kemudi (bayangkan Bruce Banner mau berubah jadi Hulk, tapi minus
                         jadi gede dan ijo aja...] Bahkan, saat saya hanya menjadi penumpang
                         dan tidak perlu mengemudi pun saya masih mengalami kemarahan
                         ini. Jika berada di tengah kemacetan, saya merasa stuck, terjebak,
                         frustrasi, dan hal ini membuat saya murka. Perilaku saya sudah
                         sampai mengganggu keluarga. Setelah menemukan dan belajar

                         mempraktikkan Stoisisme, saya berubah drastis. Kemacetan sudah
                         tidak membuat saya emosional lagi (bahkan ketika menghadapi
                         perilaku pengguna jalan lain yang terkadang ajaib dan membuat saya
                         ingin mengelus dada ayam...).

                         Efek dari Stoisisme di hidup saya tidak hanya terbatas di situasi jalan
                         raya. Stoisisme membantu saya dalam menjalani hidup sehari-hari

                         dengan lebih tenteram dan tidak mudah terganggu oleh hal-hal
                         negatif, kesialan, tekanan pekerjaan, sampai ke perilaku orang yang
                         menyebalkan di sekitar. Karena saya telah merasakan manfaat
                         mempraktikkan Stoisisme, saya ingin berbagi kepada orang lain
                         melalui buku ini, siapa tahu Filosofi Teras ini bisa membantu orang-
                         orang lain seperti saya. Minimal, memulai ketertarikan untuk

                         mempelajarinya lebih dalam.

                         Satu hal yang saya temui saat mempelajari Stoisisme adalah betapa
                         banyak prinsip-prinsipnya yang serupa dengan yang diajarkan
                         berbagai agama, orang tua, nasihat kakek nenek, sampai budaya asli
                         Indonesia. Saat membaca buku ini, saya rasa akan banyak dari kamu
                         yang berpikir, "Lho, ini sama dengan ajaran agama saya!" atau, "Eh

                         ini kayak kata-kata orang jaman dulu ya," atau, "Ini seper ti'quote
                         tokoh besar yang itu!" Atau, mungkin kamu kenal langsung dengan
                         orang yang sudah mempraktikkan prinsip-prinsip filosofi ini walaupun
                         ia belum pernah membaca tentang Stoisisme.

                         Bagi saya, prinsip Stoisisme tersebut menunjukkan kebijaksanaan
                         universal yang terkandung di dalamnya. Selain itu, karena ini adalah
                         sebuah aliran filsafat dan bukan agama/kepercayaan, seharusnya

                         tidak terjadi tembok dan benturan-benturan yang umum timbul
                         dengan ide-ide yang memiliki “label agama”. Saya merasa kelebihan
                         Stoisisme adalah sifatnya yang kompatibel dan
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58