Page 39 - AL BAYAN EDISI 21
P. 39

PERJALANAN MASIH PANJANG  segi hafalan dan bacaan lebih bagus dari   FH yang sudah agak lama sejak berdirinya.
                                                Tertinggal satu orang lagi. Mereka yang
          santri yang lain. Mau gak ikut lomba MHQ di
                                                setiap kuajak, tidak ada yang mau satu pun.
          event FENTRITIF ini?”
            “Boleh Pak. Insyaallah sih ana siap. Juz
 Karya: Kholif Al-Masyriq (IMAD Ikhwan)  29-30 kan, Pak?”   Sudahlah, bairkan saja tentang itu, Aku harus
                                                membulatkan tekad dan meluruskan niat
            “Iya. Santai aja dulu sekarang mah.   saja agar nanti tidak grogi di atas panggung.
          Jangan terlalu fokus pada hadiahnya, ya.   “Del, gimana? Ada yang mau ikut gak?”
          Nanti lombanya tanggal 23 hari Sabtu, bulan   tanya Oksyal yang sedari tadi menyuruput
          ini,” jelas Pak Badru.                kopi khas buatannya.
            “Sip, Pak,” ucapku sekalian pamit mau   “Gak ada yang mau. Padahal akhwat
          beres-beres seragam yang ingin dipakai hari   sudah mengirim 5 utusan. Lah kita… Cuma
          ini.                                  berdua doang?!” keluhku, “Sal, kayaknya tuh
            “Tunggu, 2 orang lagi ajakin yang mau,”   kopi harus diberhentikan dulu. Kan bentar
          kata Pak Badru di balik punggungku.   lagi lomba nih, jaga tubuh dulu dah. Biar
                                                nanti pas hari-H gak sakit.”
            “Oke, Pak. Siap laksanakan!” jawabku

                                                       “Iya, deh. Ana tau…  Yaudah ana
          dengan mengangkat tangan kanan posisi   gak minum kopi dulu seminggu ini,” balas
          hormat pada Bendera Merah Putih.      Oksyal. Padahal di dalam hatinya ia berkata,
                        *****                   dah lah, apa kata dunia. Memang si Oksyal itu
             Teng Teng Teng…                    orangnya suka minum kopi, sampai-sampai
            Suara lonceng sekolah yang berbunyi,   lupa waktu. Itu sudah kebiasaannya dari kecil
          menandakan waktunya jam istirahat untuk   di saat ia berumur 5 tahun. Ya, seperti itulah
          para pelajar Ponpes FH. Aku mengajak   kehidupannya yang unik sedari kecil. Selalu
          Oksyal pergi jajan ke kantin dan seperti biasa   saja membuat orang-orang menganga lama
          Aku selalu mentraktirnya setiap jajan, karena   dan tertawa mustahil.
          ekonomi keluarga Oksyal tidak mencukupi             *****
          untuk mengirim uang jajan padanya.           H-1
          Terkadang ia suka menolak ajakanku karena   Di udara malam banyak sekali kelelawar
          ia suka tidak enakkan padaku.         beterbangan. Awan-awan mulai menebal,
            “Sal, sebentar lagi sekolah kita akan   bintang-bintang sudah dilukis alam malam.
          mengadakan   event  FENTRITIF  yang   Bulan mulai bersembunyi malu-malu
          mengundang se-Bekasi Raya. Nanti juga ada   di  balik  awan.  Burung  hantu berseuara
          lomba MHQ kategori 2 juz. Mau ikut gak?”   seperti  “Hai, hai, hai” pada orang yang
          tanyaku pada Oksyal yang sedang melahap   berlalu-lalang. Suara riuh di dalam masjid
          kue kacang bundar sedikit tebal.      menggema hingga terdengar di sekitar
            “Hmm…  Tanggal  berapa  emangnya?”   masjid, lantunannya yang merdu nan indah
          balasnya.                             menggetarkan segala penjuru. Halaqoh
            “Tanggal 23 hari Sabtu, bulan ini,”   malam selalu seperti itu, tidak pernah sepi
          lanjutku.                             orangnya yang di dalam.
            “Oke, dah. Insyaallah bisa. Sekalian   “Adel, besok mau pake seragam apa?”
          nyari  pengalaman  baru,”  kata  Oksyal  yang   tanya Pak Badru setelah memanggilku dari
          menyetujui ajakanku tadi.             kejauhan.
            “Tapi nanti tes ana ya selesai lomba. Biar   “Kurang tau, Pak. Coba tanya Oksyal dulu,
          persiapan tasminya tambah lancar,” pinta   kali aja dia punya usulan yang bagus,” usulku
          Oksyal.                               dan langsung segera memanggil Oksyal
                                                yang tidak jauh dari halaqohku. Setelah kami
            “Siap, bos. Nanti ana luangin waktu ana   berbincang lama, akhirnya kami sepakat
          buat  antum dah, biar  persiapannya lebih   memakai kemeja putih yang kebetulan kami
          lancar lagi,” jawabku dengan mengacungkan   punya sama persis dari segi warna, corak dan
          jempol ke arah Oksyal. Setelah jajan kami   merk. Kemudian kami pamit untuk pergi ke
          menuju kelas karena suara lonceng sudah   halaqoh masing-masing.
          berbunyi menandakan jam istirahat telah
                                                   Keesokan harinya, Aku  dan Oksyal
          usai.                                 bergegas  berangkat   karena  waktu
                        *****                   menunjukkan jam  tujuh  lewat  lima belas.
            Lima hari lagi Aku dan Oksyal akan   Kami tidak hanya berdua, tetapi ada kakak
          tampil di atas panggung mewakili Pondok   kelas yang menemani kami dari awal hingga

                                                                 MAJALAH AL-BAYAN
                                                                          EDISI 21  39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44