Page 40 - AL BAYAN EDISI 21
P. 40
akhir perlombaan. Namanya Kak Raka dan Bismillah, pasti bisa, semangat Del dan
Kak Miftah. Mereka sudah berpengalaman hanya kata-kata itu di kepalaku.
mengikuti lomba MHQ mewakili FH di “Assalamu’alaikum,” ucapku saat di
kejuaraan-kejuaraan tingkat kecamatan, depan pintu.
kabupaten, bahkan di tingkat provinsi. “Wa’alaikumussalam, eh si Adel. Sehat?”
Di event FENTRITIF ini ada sepuluh ujar salah satu juri yang memang sudah
lomba yang di antaranya yaitu lomba mengenalku.
MHQ, futsal, pidato, rangking 1, dll. Sekolah
yang mendaftar saja sampai 50 dan “Alhamdullilah. Sehat, Pak,” balasku.
perwakilannya minimal 2 orang. Huh… baru “Silahkan ambil amplopnya satu, terus
kali ini melihat perlombban segini ramainya. kasih kesini,” tunjuk beliau, “coba lanjutkan
Lokasi MHQ tingkat SMP berada di musholla ayat ini… “
akhwat yang tak jauh dari lapangan. Jalan Memang sedikit gemetar, tapi Aku
menuju lokasi pun tertutup oleh akhwat harus bisa melawannya. Tarik napas dalam-
yang sedang asyik menonton futsal tingkat dalam lalu buang, itulah caraku untuk
SMP bertanding. Mau tidak mau kami menenangkan diri. Tak dirasa lima soal telah
harus menundukkan pandangan selama kulewati dengan baik, tidak ada salah sedikit
perjalanan. pun. Tidak lama Aku keluar, Oksyal pun
“Akhirnya sampai juga. Ugh… dasar tuh memasuki ruangan dengan gayanya yang
santai dan rileks.
Di event FENTRITIF ini ada sepuluh lomba yang di
antaranya yaitu lomba MHQ, futsal, pidato, rangking
1, dll. Sekolah yang mendaftar saja sampai 50 dan
perwakilannya minimal 2 orang.
akwat nyempit-nyempitin jalan aja,” ujarku “Kak. Alhamdulillah benar semua,”
yang sedari tadi kesal dengan mereka. ucapku.
“Sudahlah biarkan saja. Kan mereka “Alhamdullillah, semoga bisa masuk final
memang tak punya tempat untuk sepuluh besar,” balas mereka.
menonton, kursi-kursi Panjang juga sudah “Aamiin.”
penuh sama sekolah lain,” balas Oksyal yang
berusaha menenangkanku. Saat Oksyal keluar dari ruangan ujian,
Biarlah urusan yang tadi, sekarang dengan bangganya ia berjalan lambat
fokuslah pada satu titik. Tunggu sebentar, yang sudah mengodekan kepada kami
“Oke” oleh jari telunjuk dan ibu jarinya yang
kayaknya kami lupa registrasi ulang. Wah, membentuk huruf O.
betul kan lupa. Jadinya kami mendapat
nomor urut paling akhir. Dasar lalai. Sudahlah Pujian pun banjir pada kami yang telah
balik saja. Nanti kembali lagi setelah ishoma. lolos ke babak final sepuluh besar. Tanpa
***** disadari detak jantungku melesat cepat.
Mata ini membuat sadar bahwa babak
Jam 13:30 fina sudah di depan mata. Tak terasa kalau
“Del, Oksyal. Cepetan nanti kelewat loh,” Aku sudah berjuang sepanjang ini. Fuhhh
kata Kak Raka yang sudah rapih sedari tadi. akhirnya…
“Iya, bentar kak,” kataku yang sedang “Bro.” Suara Oksyal mengejutkanku dari
memakain kaus kaki dan sepatu. Lima menit belakang.
kemudian, kami berangkat lagi dengan “Apaan,” kataku dengan wajah yang
semangat juang kami yang kami rasa dari kaget sebentar.
tadi. “Nanti kita lawannya akhwat semua, Bro,”
“Del, tes nih,” ajak Oksyal yang sudah keluh Oksyal padaku.
mengode kalau ingin saling simak. Tidak “Serius?” tanyaku tak percaya lawannya
lama kemudian namaku dipanggil. Aku seribet ini.
berkata dalam hati, Ya Allah, cepat banget.
40 MAJALAH AL-BAYAN
EDISI 21

