Page 13 - Harry Potter and The Order Of The Phoenix
P. 13
teman-temannya, melingkarkan satu lengan pada rantainya, dan menatap tanah
dengan murung. Dia tidak akan bisa lagi bersembunyi di bedeng bunga. Besok
dia harus mencari cara baru mendengarkan warta berita. Sementara itu, dia tidak
memiliki hal lain untuk dinantikan, kecuali malam yang penuh kegelisahan,
bahkan ketika dia lolos dari mimpi-mimpi buruk mengenai Cedric, dia
mengalami mimpi-mimpi yang berubah-ubah, yang dipenuhi dengan koridor-
koridor panjang yang gelap, semuanya berakhir dengan jalan-jalan buntu dan
pintu-pintu terkunci, yang dianggapnya berhubungan dengan perasaan
terperangkap yang dirasakannya ketika terbangun.
Seringkali bekas luka lamanya menusuk-nusuk menimbulkan rasa tidak nyaman,
tetapi dia tidak membodohi diri sendiri bahwa Ron atau Hermione atau Sirius
masih menganggap hal itu menarik. Di masa lalu, bekas lukanya yang sakit telah
memberi peringatan bahwa Voldermort bertambah kuat lagi, tetapi sekarang
karena Voldermort telah kembali mereka mungkin akan mengingatkan dirinya
bahwa gangguan teratur hanyalah sesuatu yang telah diharapkan ... tidak ada
yang perlu dikhawatirkan ...
berita lama ...
Ketidakadilan semuanya itu menumpuk dalam dirinya sehingga dia ingin
berteriak karena marah. Jika bukan karena dirinya, bahkan tidak akan ada yang
tahu bahwa Voldermort sudah kembali! Dan ganjaran baginya adalah
terperangkap di Little Whinging selama empat minggu penuh, sama sekali
terputus dari dunia sihir, harus berjongkok di antara bunga-bunga begonia yang
mulai layu sehingga dia dapat mendengar mengenai berang-berang yang berski-
air! Bagaimana Dumbledore dapat melupakan dirinya dengan begitu mudahnya?
Mengapa Ron dan Hermione berkumpul tanpa mengundangnya juga? Berapa
lama lagi dia harus menerima Sirius menyuruhnya untuk duduk dengan baik dan
menjadi anak yang baik; atau menahan godaan untuk menulis kepada Daily
Prophet bodoh itu dan menunjukkan bahwa Voldermort telah kembali? Pikiran-
pikiran penuh amarah ini berpusar dalam pikiran Harry, dan bagian dalam
tubuhnya menggeliat dengan rasa marah sementara malam yang panas dan
pengap dan selembut beludru menyelimuti dirinya, udara penuh dengan bau
rumput yang hangat dan kering, dan satu-satunya suara yang ada hanyalah suara
rendah dari lalu lintas di jalan di luar jeruji taman.
Dia tidak tahu berapa lama dia telah duduk di ayunan itu sebelum suara
percakapan menghentikan renungannya dan dia melihat ke atas. Lampu-lampu
jalan dari jalan-jalan di sekitar menyorotkan cahaya menyerupai kabut yang
cukup kuat untuk menampakkan siluet sekelompok orang yang sedang

