Page 8 - Harry Potter and The Order Of The Phoenix
P. 8
berdenyut-denyut dengan sangat menyakitkan, Paman Vernon mendengking dan
melepaskan Harry seakan-akan dia telah menerima kejutan listrik. Kekuatan
yang tidak tampak sepertinya telah menyentak melalui keponakannya,
membuatnya tidak mungkin dipegang.
Sambil terengah-engah, Harry jatuh ke depan ke atas semak hydrangea,
menegakkan diri dan menatap sekeliling. Tidak ada tanda apa yang telah
menyebabkan bunyi letusan keras itu, tetapi ada beberapa wajah yang menatap
melalui berbagai jendela yang berdekatan. Harry buru-buru memasukkan
tongkatnya kembali ke dalam celana jinsnya dan mencoba terlihat tidak bersalah.
'Malam yang indah!' teriak Paman Vernon, sambil melambai pada Nyonya
Nomor Tujuh di seberang, yang sedang membelalakkan matanya dari balik
gorden jalanya.
'Apakah Anda mendengar mobil yang mengeluarkan letusan tadi? Membuat
Petunia dan aku terkejut sekali!'
Dia terus menyengir dengan cara yang mengerikan dan seperti orang gila sampai
para tetangga yang ingin tahu menghilang dari jendela-jendela mereka,
kemudian sengiran itu menjadi ringisan marah sewaktu dia memberi isyarat
kepada Harry untuk menghadapnya.
Harry mendekat beberapa langkah, sambil berjaga-jaga agar berhenti sebelum
titik di mana tangan-tangan terentang Paman Vernon dapat melanjutkan
cekikannya.
'Apa maksudmu dengan melakukan hal itu, nak?' tanya Paman Vernon dengan
suara parau yang gemetar oleh amarah.
'Apa maksudku dengan apa?' kata Harry dingin. Dia terus melihat ke kiri dan ke
kanan jalan, masih berharap untuk melihat orang yang telah membuat suara
letusan tersebut.
'Membuat keributan seperti suara pistol meletus tepat di luar --'
'Aku tidak membuat suara tadi,' kata Harry dengan tegas.
Wajah Bibi Petunia yang kurus dan mirip kuda sekarang muncul di sebelah
wajah Paman Vernon yang lebar dan ungu. Dia tampak marah sekali.
'Mengapa kamu mengintai di bawah jendela kami?'

