Page 112 - Fisika 3.cdr
P. 112
Imbas Elektromagnetik 105
Analisa ini dinamakan FASOR (Fase Vektor). Dengan
analisa fasor ini dapat digambarkan hubungan arus dan
tegangan pada masing-masing komponen seperti pada
Gambar 6.9. Untuk tegangannya dapat diwakili reak-
tansinya.
Dari diagram fasor itu dapat berlaku hubungan
matematis seperti berikut.
2
V = V + (V - V ) 2 V L V
2
R
L
C
...................... (6.11)
tg ϕ = (V - V )
L
C
ϕ
Jika dihubungkan dengan hukum Ohm maka dari V C I V R
persamaan di atas dapat di bagi dengan kuat arus kuadratnya
sehingga diperoleh hambatan pengganti. Hambatan pengganti (a)
pada rangkaian AC ini dinamakan impedansi. Impedansi juga
dapat diperoleh dari diagram fasor pada Gambar 6.8(b).
X
L Z
Z = R + (X - X ) 2 ........................ (6.12)
2
2
L C
Keadaan Resonansi X - X C
L
ϕ
Coba kalian perhatikan kembali nilai tg ϕ. Saat X I R
nilai tg ϕ = 0 itulah dinamakan terjadi keadaan resonansi. C
Keadaan ini bisa terjadi jika memenuhi :
(b)
VL = VC
XL = XC Gambar 6.9
(a) Fasor tegangan dan arus
Z = R (b) Fasor hambatan dan arus.
akan memiliki frekuensi resonansi sebesar :
f = .............................. (6.13)
r
Daya Arus Bolak-balik
Pada saat dialiri arus bolak-balik, komponen-kom-
ponen listrik akan menyerap energi dengan daya yang
diserap memenuhi persamaan berikut.
P = V . I . cos ϕ ............................. (6.14)
ef ef
cos ϕ disebut dengan faktor daya. Nilai cos ϕ dapat
ditentukan dari diagram fasor.

