Page 24 - 185040103_Ninda Rahma Suciati_Biologi B
P. 24
longgar melekat pada matriks dan setiap selnya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut
akan diuraikan setiap jenis sel yang terdapat pada jaringan ikat.
a. Sel tetap jaringan ikat
Seperti telah dikatakan di atas bahwa yang termasuk sel-sel tetap, misalnya fibroblas, makrofag,
sel plasma, dan sel lemak. Berikut akan dijelaskan satu per satu.
a) Fibroblas
Fibroblas termasuk golongan sel tetap, dan paling banyak jumlahnya pada jaringan ikat
longgar. Fibroblas yang terdapat di antara serabut, bentuknya memanjang, intinya berbentuk
runcing dengan sitoplasmanya berwarna pucat. Fibroblas yang aktif banyak terdapat pada
hewan muda dan di dalam jaringan ikat yang beregenerasi akibat luka. Pada hewan dewasa,
sel pembentuk serabut ini kurang aktif. Fibroblas yang kurang aktif dikenal dengan nama
fibrosit. Fungsi fibroblas, yaitu mensekresikan protein yang berbentuk serat.
b) Makrofag
Nama lain dari makrofag adalah histiosit. Pada jaringan ikat longgar makrofag hampir
sama banyaknya dengan fibroblas. Pada umumnya makrofag merupakan sel yang berbentuk
tidak beraturan dengan cabang-cabang yang biasanya pendek. Kadang-kadang ada pula yang
mempunyai cabang yang langsing dan panjang. Jika dirangsang akibat adanya peradangan di
suatu bagian tubuh tertentu, makrofag dapat bergerak aktif dan berpindah tempat. Hal ini
dimungkinkan karena makrofag dapat bergerak secara amueboid. Pada saat bergerak secara
amueboid, bentuk makrofag tidak teratur, dengan kaki-kaki palsu yang terjulur ke segala
arah. Membran plasmanya melipat-lipat dan memiliki tonjolan kecil-kecil. Keadaan
permukaan yang demikian itu membantu perluasan, fagositosis, dan gerakan sel. Intinya
lonjong, terkadang berlekuk, dan lebih kecil dari inti fibroblas.
Makrofag banyak ditemukan di dekat pembuluh-pembuluh darah, karena dapat
melakukan fagositosis (bergerak dan memakan). Dengan adanya kemampuan berfagositosis,
makrofag dapat bertindak sebagai pembersih dengan cara menelan sel darah, sel mati,
bakteri, dan benda asing lainnya yang keluar dari pembuluh darah. Fungsi seperti itu erat
sekali hubungannya dengan fungsi sistem pertahanan tubuh. Pada saat fagositosis, makrofag
dapat mengambil bahan-bahan atau senyawa kimia, bakteri dengan cara invaginas.

