Page 20 - SKI 9 Semester Ganjil
P. 20

Kearifan Lokal di Minang

                                                      Salawat Dulang


                            Salawat  dulang  adalah  cerita  memuji  kehidupan  Nabi
                            Muhammad  Saw.  dan  atau  yang  berhubungan  dengan
                            persoalan agama Islam diiringi irama bunyi ketukan jari pada
                            dulang  atau  piring  logam  besar.  Pertunjukan  salawat  dulang
                            biasanya  dilakukan  dalam  rangka  memperingati  hari-hari
                            besar  agama  Islam  dan  alek  nagari.  Pertunjukan  ini  tidak
                            dilakukan  di  kedai  (lapau)  atau  lapangan  terbuka.  Biasanya,
                            salawat  dulang  hanya  dipertunjukkan  di  tempat  yang
                            dipandang terhormat, seperti masjid atau surau. Pertunjukan
                            juga  biasanya  dimulai  selepas  Shalat  Isya’.  Sifat  pertunjukan
                            adalah  bertanya  jawab  dan  saling  melontarkan  shalawat.
                            Dalam     pertunjukannya,       kedua    tukang     salawat     duduk
                            bersebelahan      dan    menabuh      talam     secara    bersamaan.
                            Keduanya      berdendang      secara     bersamaan      atau    saling
                            menyambung larik-lariknya.


                                            Makan Bajamba (Makan Barapak)

                            Budaya  makan  ini  dilakukan  oleh  masyarakat  Minangkabau
                            dengan  cara  duduk  bersama-sama  di  dalam  suatu  ruangan
                            atau  tempat  yang  telah  ditentukan.  Kearifan  lokal  ini  pada
                            umumnya  dilangsungkan  di  hari-hari  besar  agama  Islam  dan
                            dalam  berbagai  upacara  adat,  pesta  adat,  dan  pertemuan
                            penting lainnya.

                                                       Mandi Balimau

                            Budaya ini dimaksudkan untuk membersihkan hati dan tubuh
                            manusia      dalam      rangka     mempersiapkan         diri   untuk
                            melaksanakan        ibadah     puasa.     Masyarakat       tradisional
                            Minangkabau pada zaman dahulu mengaplikasikan wujud dari
                            kebersihan  hati  dan  jiwa  dengan  cara  mengguyur  seluruh
                            anggota  tubuh  atau  keramas  disertai  ritual  mandi  yang
                            memberikan  kenyamanan  lahir  dan  kesiapan  batin  ketika
                            melaksanakan ibadah puasa.
   15   16   17   18   19   20