Page 8 - SKI 9 Semester Ganjil
P. 8

BAB 2
                                                      Kerajaan Islam di Indonesia



             Sebuah Pengantar


        Proses  masuknya  Islam  ke  Indonesia  dapat  diklasifikasikan  menjadi  tiga  periode  yaitu;  masa
        singgah, masa penyebaran , dan  masa politik. Periodesasi ini berdasarakan pada beberapa teori
        tentang masuknya Islam ke Indonesia Mulai dari teori Mekah, teori Persia, teori Gujarat dan Teori
        Cina. Masa singgah dari abad ke 7 sampai 10 M, masa Penyebaran muali abad 11 sampai 13 M
        dan masa politik mulai abad 13 sampai abad 18 M.

        Masa Politik yaitu masa mulai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai wilayah di Nusantara,
        mulai  dari  Sumatera,  Jawa  dan  Sulawesi.  Diakai  atau  tidak  hal  ini  mempercepat  perkembangan
        Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera antara lain; Samudra Pasai, Malaka, dan
        kerajaan  Aceh.  Kemudian  berdiri  kerajaan  Islam  di  Pulau  jawa  seperti;  Demak,  Pajang,
        Mataram,Banten dan Cirebon. Sedang di Sulawesi muncul beberapa kerajaan Islam seperti; Gowa-
        Tallo, Ternate dan Tidore.

        Pada  periode  kerajaan-kerajaan  Islam  di  Indonesia,  bangsa  ini  mengalami  guncangan  yang  luar
        biasa, namun Islam harus terus berkembang secara dinamis. Nilai-nilai Islam mencoba menemukan
        koordinat  yang  tepat  dan  titik  keseimbangan.  Pada  gilirannya  nilai-nilai  Islam  akan  membentuk
        formasi  yang  terbaik  untuk  dipersembahakan  kepada  ibu  pertiwi  Negara  Kesatuan  Republik
        Indonesia.  Formasi  terbaik  tersebut  tidak  lain  adalah  formasi  Umbrella,  Islam  harus  mampu
        menaungi semua lapisan masyarakat dari berbagai suku bangsa dan agama. Dengan kata lain Islam
        rahmatal lil’alamin.


         1                    Kerajaan Samudra Pasai                            2             Kerajaan Malaka




        Penguasa Kerajaan Samudera Pasai terdiri dari dua dinasti,            Kerajaan     ini    pernah     menguasai
        yaitu sebagai berikut.                                                wilayah  Semenanjung  Malaka  dan
                                                                              Riau. Penguasa/ rajanya yang pertama
           1. Dinasti Meurah Khair                                            adalah  Iskandar  Syah.  Ia  merupakan
                                                                              raja  pertama  Kerajaan  Malaka  yang
        Pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudera Pasai adalah               masih  keturunan  Majapahit  yang
        Meurah  Khair  yang  bergelar  Maharaja  Mahmud  Syah                 kalah  dalam  perang  Paregreg.  Nama
        (1042–1078        Masehi).      Kemudian,        disusul     para     aslinya  adalah  Paramisora.  Adapun
        penggantinya,  yaitu  Maharaja  Mansyur  Syah  (1078–1133             para  penerusnya  adalah  Muhammad
        Masehi),  Maharaja  Giyasuddin  Syah  (1133–1155  Masehi),            Iskandar  Syah,  Sultan  Muzafar  Syah,
        Meurah  Noe  atau  Maharaja  Nuruddin  yang  dikenal  juga            Sultan  Mansyur  Syah  (Laksamana
        sebagai  Tengku  Samudera  atau  Sultan  Nazimuddin  al-              Hang  Tuah  sangat  berjasa  pada  masa
        Kamil.  Ia  berasal  dari  Mesir  dan  tidak  mempunyai               pemerintahannya),         serta     Sultan
        keturunan (1155–1210 Masehi).                                         Alauddin Syah.

           2. Dinasti Meurah Silu                                             Pada  masa  kekuasaan  Sultan  Alauddin
                                                                              Syah,  kondisi  ekonomi  kerajaan  cukup
        Meurah  Silu  bergelar  Sultan  Malik  al-Saleh  (1285–1297           stabil,  tetapi  secara  politis  mengalami
        Masehi).  Ia  adalah  keturunan  Raja  Perlak  (Malaysia)             kemunduran.  Hal  ini  disebabkan  banyak
        sekaligus  merupakan  pendiri  kedua  Dinasti  Kerajaan               daerah    yang    ditaklukkan    kemudian
        Samudera  Pasai.  Dalam  rangka  memperkokoh  hubungan                melepaskan  diri  serta  terjadi  beberapa
        dengan  kerajaan  Perlak,  ia  mempersunting  putri  Raja             pemberontakan oleh Sultan Mahmud Syah.
        Perlak  yang  bernama  Gangggang  Sari.  Selanjutnya,  para
                                                                              Kerajaan  Malaka  dipengaruhi  oleh  dua
        penerus  Meurah  Silu  atau  Sultan  Malik  al-Saleh  adalah
                                                                              budaya,  yaitu  Melayu  dan  Islam.  Hal  ini
        Sultan Muhammad Malik Zahir (1297–1326 Masehi), Sultan                menjadikan  Kerajaan  Malaka  memiliki
        Mahmud  Malik  Zahir  (1326–1345  Masehi),  Sultan  Mansur            corak     budaya     egaliter,     terbuka,
        Malik Zahir (1345–1346 Masehi), Sultan Ahmad Malik Zahir              demokratis,  serta  menghargai  budaya
        (1346–1383  Masehi),  Sultan  Zainal  Abidin  (1383–1403              lain.
        Masehi).
                                                                              Pada masa Sultan Alauddin Syah, kerajaan
        Sultan  Zainal  Abidin  adalah  penguasa  yang  paling  aktif         Malaka  semakin  mengalami  kemunduran
        menyebarkan  Islam  sampai  ke  pulau  Jawa  dan  Sulawesi            karena   wilayahnya     hanya    mencakup

        dengan mengirimkan para mubaligh seperti Maulana Malik                Semenanjung  Malaka.  Daerahdaerah  lain

        Ibrahim  dan  Maulana  Ishaq.  Bukti  kemakmuran  Kerajaan            telah  memisahkan  diri  dan  menjadi

        Samudera  Pasai  adalah  adanya  cerita  dari  Tome  Pires            kerajaan  baru.  Dalam  kondisi  demikian,
                                                                              pada  tahun  1511,  Malaka  jatuh  ke  tangan

        (seorang  pengembara  asal  Portugis)  yang  mengatakan               Portugis  yang  dipimpin  oleh  Alfonso


        bahwa pada saat itu sudah ada mata uang drama (dirham).               d’Albuquerque.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13