Page 11 - Riwayat Hidup Hj
P. 11

dua anak kakak Sumiati. Mereka lebih banyak

                  bawa  mainan  daripada  baju  atau  yang  lain.
                  Kalau  gadis  Sumiati  sendiri  karena  ayahnya

                  punya toko buku, maka diam-diam lari ke toko

                  buku  dan  ambil  buku-buku  untuk  dibaca
                  dipengungsian.        Rumah        dengan      seisinya

                  ditinggalkan, demikian juga toko buku dengan

                  seisinya.  Gramofoon  antik  kesayangan  Eyang
                  Soepadi yang besar yang setiap hari dibunyikan

                  untuk hiburan dan memeriahkan suasana juga
                  tidak  dibawa  karena  terlalu  besar.  Semua  itu

                  ditinggalkan,  air  mata  berlinang  melihat  itu

                  semua, apa yang disayangi tidak dapat dibawa,
                  hal itu hanya karena ada bangsa Jepang yang

                  mau  merebut  Indonesia  dari  tangan  Belanda.

                  Setelah      berangkat       mengungsi,        ternyata
                  dipengungsian  banyak  mendapatkan  teman-

                  teman, karena semua penduduk di Purwokerto
                  harus  meninggalkan  rumahnya,  disebabkan

                  adanya  issue yang  beredar adalah Purwokerto

                  mau di bom.
                        Di  udara  kapal  terbang  meraung-raung

                  dan  berputar-putar  terus  di  atas  kota,

                  menakutkan  sekali.  Akhirnya  setelah  berjalan


                                            11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16