Page 12 - Riwayat Hidup Hj
P. 12
beberapa jam rombongan Eyang Soepadi
sampai di desa Semampir, letaknya di pinggir
kota sebelah Utara Purwokerto. Setelah
beberapa hari berada di desa Semampir,
kelihatannya keadaan semakin gawat, banyak
serdadu Belanda berkeliaran dikampung-
kampung sehingga Eyang Soepadi merasa tidak
aman, karena banyak serdadu Belanda pada
colek-colek terutama anak perempuan, anak-
anak perempuannya disuruh cepat-cepat lari
dan bersembunyi. Gadis Sumiati dengan
seorang kakak perempuan lari dengan beberapa
teman perempuan dan akhirnya takut terkejar
oleh serdadu-serdadu Belanda, kemudian
masuk ke dalam gubug yang ada didepannya.
Ada kira-kira 10 anak perempuan yang masuk
ke dalam gubug kecil yang bau itu. Ternyata
gubug itu adalah WC tempat buat air besar,
pantaslah bau sekali tapi para pengungsi tetap
bertahan.
Dengan memakai keris saktinya di
pinggang Eyang Soepadi sebagai senjata,
akhirnya rombongan pindah lagi tempat
pengungsian yang lebih jauh sampai ke lereng
12

