Page 8 - Sancaya Digital Meret 2017 - Susun.cdr
P. 8
07 Buletin Sancaya Digital
adalah Generasi Baby Boomers dengan usia 51-69 tahun. Dan bagian
paling akhir dalam kategori ini adalah Silent Generation dengan kisaran
usia 70-85 tahun.
Tipologi sulit
Meskipun tipologi ini digandrungi, ia tidak menjadi reprentasi paling sahih
tiap negara, daerah dengan sistem budaya, sub budaya dan pengaruh
modernitas yang beragam. Tipologi ini sekadar membantu manusia
melihat dinamika perkembangan dunia yang melaju kian kencang, run
away world, kata Anthony Giddens.
Generasi Z akrab dengan teknologi informatika yang menyerbu ruang
kehidupannya. Generasi Z adalah generasi yang multitasking, generasi
yang mampu melakukan hal yang berbeda dalam waktu bersamaan.
Mereka bisa belajar sambil membaca seliweran informasi yang hinggap di
gadgetnya. Tom Koulopoulos dan Dan Keldsen sebagaimana dikutip
dalam Pamflet Gen Z mengatakan bahwa Generasi Z ini sebagai generasi
yang hyperconnected junkies.
Generasi seperti inilah yang sebentar lagi akan membanjiri dunia
pendidikan tinggi termasuk UNPAR. Sebuah pertanyaan klasik yang selalu
hinggap dibenak lembaga pendidikan adalah bagaimana menyikapi
generasi seperti ini?
Dalam perbincangan Sañcaya dengan Dekan Fakultas Hukum, Dr. Tristam
Pascal Moeliono S.H, Pak Tristam begitu ia akrab disapa tidak ingin
terjebak dalam tipologi yang amat familiar tersebut. Doktor lulusan
Universiteit Leiden ini lebih ingin mengatakan bahwa pendidikan pra-
kampus dari jenjang Sekolah Menegah Atas (SMA), Sekolah Menegah
Pertama (SMP) bahkan Sekolah Dasar (SD) sangat menentukan model
mahasiswa yang menempuh pendidikan di UNPAR. Demikian juga Adelia
Tanara, SS, M.Hum. dosen mata kuliah umum lulusan Fakultas Psikologi
Unpad menyoroti bahwa umumnya mahasiswa UNPAR berasal dari
keluarga menegah kota dengan pendidikan dan disiplin yang baik. Namun
ia juga menambahkan bahwa warisan ketakutan pada pendidikan dasar,

