Page 277 - SENI BUDAYA KLS 9 - BUKU GURU
P. 277

smpyapiaparung ©®
   smpyapiaparung ©®


                  Dalam penyusunan pemaparan sebaiknya sudah mengandung konfl ik
                  atau yang mengarah pada konfl ik yang terjadi, tetapi masih dalam
                  keseimbangan lakon.

                  b.  Penggawatan
                      Pada bagian penggawatan ini, dituliskan masalah dalam
                  pemaparan sudah mulai terganggu oleh adanya bibit-bibit masalah
                  dan kepentingan. Bibit masalah ini akibat dari pemikiran-pemikiran
                  peran atau aksi peran terhadap keinginannya. Untuk pertama kalinya,
                  peran antagonis bertemu dengan peran protagonis membangun
                  konfl ik, akibat dari pertentangan antarperan tersebut. Konfl ik  ini
                  dibangun dan dijalin dalam peristiwa yang semakin gawat sampai
                  mencapai klimaks. Jadi, bagian penggawatan inilah sebenarnya
                  tubuh atau bagian yang paling penting dari lakon, karena kalau
                  bagian penggawatan ini lemah, maka lakon secara keseluruhan akan
                  terasa lemah.

                  c.  Klimaks

                      Selama ini ada pemikiran yang sedikit keliru, bahwa klimaks
                  adalah puncak dari ketegangan lakon. Padahal klimaks adalah titik
                  paling ujung dari perselisihan atau konfl ik antara peran protagonis
                  dan peran antagonis. Ketika pada titik ini, konfl ik sudah tidak
                  dapat lagi dibuat lebih rumit dan konfl ik itu harus diakhiri. Dengan
                  berakhirnya konfl ik, maka akan ada pihak yang dikalahkan atau
                  dihancurkan, dan pihak mana yang harus dikalahkan, tergantung
                  dari konsep dan visi seorang penulis lakon.

                  d.  Peleraian

                      Bagian peleraian ini berisi tentang alternatif-alternatif  jawaban
                  dari permasalahan sampai terjadinya konfl ik antara peran antagonis
                  dan peran protagonis. Bentuk alternatif jawaban ini tidak boleh
                  diwujudkan secara nyata atau terbaca dengan mudah. Kalau
                  alternatif  jawaban ini dibuat secara nyata dan tiba-tiba, maka akan
                  melemahkan klimaks yang telah dibuat. Bagian peleraian ini juga
                  tidak boleh dibuat bertele-tele atau kesannya dipanjang-panjangkan,
                  karena akan membuat penonton menjadi jemu. Peleraian juga tidak
                  boleh dibuat tergesa-gesa, karena akan membuat klimaks yang telah
                  dibuat tidak berarti. Peleraian ini seharusnya disusun dengan cermat
                  dan tidak mengurangi ketercekaman yang terjadi pada klimaks,
                  tetapi lama kelamaan semakin menurun.





                266 Kelas IX SMP/MTs
                    Buku Guru
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282