Page 61 - Anatomi fisiologi S Pencernaan-Masayu-Unesco
P. 61
6. Feses dikeluarkan oleh refleks defekasi
Ketika pergerakan massa di kolon mendorong tinja ke
dalam rectum perenggangan yang terjadi di rectum
merangsang reseptor renggang didinding rectum,
memicu reflek defekasi. Refleks defekasi ini
menyebabkan sfingter anus internus (yang merupakan
otot polos) melemas dan rectum, kolon sigmoid
berkontraksi lebih kuat. Jika sfingter anus eksternus
(yang merupakan otot rangka) juga melemas, terjadi
defekasi. Sfingter anus eksternus berada di bawah
kontrol volunteer karena merupakan otot rangka.
Peregangan awal dinding rektum disertai oleh
timbulnya rasa ingin buang air besar. Jika keadaan
tidak memungkinkan defekasi, pengencangan sfingter
anus eksternus secara sengaja dapat mencegah
defekasi meskipun refleks defekasi telah aktif. Jika
defekasi ditunda, dinding rektum yang semula teregang
secara perlahan melemas dan keinginan untuk buang
air besar mereda hingga pergerakan massa berikutnya
mendorong lebih banyak tinja ke dalam rektum dan
kembali meregangkan rektum serta memicu refleks
defekasi.
Selama periode inaktivitas, kedua sfingter tetap
berkontraksi untuk menjamin kontinensia tinja. Jika
tetap terjadi, defekasi biasanya dibantu oleh gerakan
52| Anatomi Fisiologi “Sistem Pencernaan Pada Manusia”

