Page 194 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 194
Bab 10 Anatomi dan Fisiologi Sistem Ekskresi 175
dan cabang dari sebuah bronkiolus terminalis (Gambar 10.4). Bronkiolus
terminalis dibagi menjadi cabang-cabang mikroskopik disebut bronkiolus
respiratorik. Bronkiolus respiratorik memiliki alveolus yang menonjol dari
dindingnya.
Alveolus berperan dalam pertukaran gas, dan karenanya bronkiolus
respiratorik memulai zona respirasi pada sistem pernapasan. Seiring dengan
semakin dalamnya bronkiolus respiratorik menembus paru, lapisan epitel
berubah dari kuboid sederhana menjadi skuamosa sederhana. Bronkiolus
respiratorik dibagi menjadi beberapa duktus alveolaris, yang terdiri dari epitel
skuamosa sederhana.
Saluran napas dari trakea hingga ke duktus alveolaris mengandung sekitar 25
urutan percabangan; percabangan dari trakea menjadi bronkus primer disebut
percabangan urutan pertama, dari bronkus primer menjadi bronkus sekunder
disebut percabangan urutan kedua, demikian seterusnya hingga ke duktus
alveolaris (Gerald J. Tortora and Derrickson, 2011).
Alveolus
Duktus alveolaris dikelilingi oleh banyak alveolus dan sakus alveolaris.
Alveolus adalah penonjolan keluar berbentuk cawan yang dilapisi oleh epitel
skuamosa sederhana dan ditunjang oleh membran basal elastis tipis: Sakus
alveolaris terdiri dari dua atau lebih alveolus yang berbagi lubang yang sama.
Dinding alveolus terdiri dari dua jenis sel epitel alveolus (Gambar 10.5). Sel
alveolus tipe I yang lebih banyak adalah sel epitel skuamosa sederhana,
membentuk lapisan dinding alveolus yang hampir kontinu.
Sel alveolus tipe II (sel septal), lebih sedikit jumlahnya dan ditemukan di
antara sel-sel alveolus tipe I. Sel alveolus tipe I yang tipis adalah tempat utama
pertukaran gas. Sel alveolus tipe II, yaitu sel epitel bulat atau kuboid dengan
permukaan bebas mengandung mikrovilus, menyekresi cairan alveolus untuk
menjaga permukaan antara sel dan udara lembab. Cairan alveolus ini
mengandung surfaktan, suatu campuran kompleks fosfolipid dan lipoprotein.
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan cairan alveolus, yang mengurangi
kecenderungan alveolus untuk kolaps dan karenanya mempertahankan
kepatenan alveolus.
Pada dinding alveolus terdapat makrofag alveolus (sel debu), yaitu fagosit
yang membersihkan partikel debu halus dan debris lain dari ruang alveolus.
Pada dinding alveolus juga terdapat fibroblas yang menghasilkan serat

