Page 314 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 314
Bab 17 Perkembangan Sel-Sel Darah dan Sistem Limpatik 295
darah merah dan oleh karena itu satu sel darah merah akan mengangkut 1
miliar molekul oksigen (Peate and Nair, 2015).
Selain mengangkut O2, hemoglobin juga dapat berikatan dengan: Karbon
dioksida (CO2-,), ion-hidrogen asam (H+), Karbon monoksida (CO), Nitrat
oksida (NO). Di paru, nitrat oksida yang bersifat vasodilator berikatan dengan
hemoglobin. Vasodilatasi membantu menjamin bahwa darah kaya -O2 dapat
mengalir dengan lancar dan juga membantu menstabilkan tekanan darah.
Jadi hemoglobin berperan kunci dalam transpor O2, transpor CO2 dan
menyangga pH. Selain itu, dengan membawa vasodilatornya sendiri,
hemoglobin membantu menyalurkan O2, yang dibawanya (Sherwood, 2016).
Leukosit
Leukosit beredar mempunyai rentang hidup yang pendek. Semua sel darah
putih bermigrasi dari pembuluh darah melalui proses yang disebut emigrasi.
Beberapa sel darah putih mampu memfagositosis antara lain neutrofil,
eosinofil, dan monosit.
1. Neutrofil
Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak dan berperan
peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Membentuk kira-kira
60-65% granulosit dan merupakan fagosit. Neutrofil non-aktif
bertahan sekitar 12 jam sementara neutrofil aktif bisa bertahan 1-2
hari. Neutrofil adalah sel kekebalan pertama yang tiba di tempat
infeksi, melalui proses yang dikenal sebagai kemotaksis.
2. Eosinofil
Membentuk sekitar 2-4% granulosit dan memiliki inti berbentuk B.
Seperti neutrofil, mereka juga bermigrasi dari pembuluh darah dan
berdiameter 10–12 μm. Merupakan sel fagosit tapi tidak seaktif
neutrofil. Mengandung enzim lisosom dan peroksidase dalam
granulanya, yang beracun bagi parasit.
3. Basofil
Basofil adalah yang paling sedikit dan menyumbang sekitar 1%
granulosit, mengandung inti lobus memanjang. Basofil berdiameter
8–10 μm. Dalam jaringan yang meradang menjadi sel mast dan

