Page 313 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 313
294 Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Mirip dengan TPO, eritropoietin (EPO) juga diproduksi oleh: organ non-
hematopoietik, ginjal. Dengan demikian, TPO dan EPO sebenarnya adalah
hormon hematopoietik. EPO mengikat reseptor EPO dan berkontribusi pada
pematangan akhir sel darah merah. Gagal ginjal berhubungan dengan
gangguan produksi EPO dan akhirnya anemia (Lazarus and Schmaier, 2019).
17.4 Sel Darah
Eritrosit
Setiap mililiter darah rata-rata mengandung 5 miliar eritrosit (sel darah merah
atau SDM), secara klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah
sebagai 5 juta sel per milimeter kubik (mm3). Tiga sifat anatomik eritrosit
berperan dalam efisiensi pengangkutan O2.
Pertama, eritrosit adalah sel berbentuk cakram yang mencekung di bagian
tengah di kedua sisi, seperti donat dengan bagian tengah menggepeng bukan
lubang Bentuk bikonkaf ini membuat oksigen mudah berdifusi dengan cepat
karena area permukaan yang lebih luas dan selnya tipis dibandingkan dengan
bentuk sel bulat dengan volume yang sama.
Kedua yang mempermudah fungsi transpor SDM adalah kelenturan
membrannya. Sel darah merah, berdiameter normal 8 mm, dapat berubah
bentuk ketika mengalir satu per satu melewati kapiler yang garis tengahnya
sesempit 3 mm. Karena sangat lentur, eritrosit dapat mengalir melalui kapiler
sempit yang berkelok-kelok untuk menyalurkan O2 di tingkat jaringan tanpa
mengalami ruptur selama proses berlangsung.
Ketiga adalah adanya hemoglobin di dalamnya. Hemoglobin memiliki dua
bagian: (1) bagian globin, suatu protein yang terbentuk dari empat rantai
polipeptida yang sangat berlipat-lipat; dan (2) empat gugus non-protein yang
mengandung besi yang dikenal sebagai gugus hem, dengan masing-masing
terikat ke salah satu polipeptida di atas.
Masing-masing dari keempat atom besi dapat berikatan secara reversibel
dengan satu molekul O2; karena itu, setiap molekul hemoglobin dapat
mengambil empat penumpang O2 di paru. Karena O2 tidak mudah larut dalam
plasma, 98,5% O2 yang terangkut dalam darah terikat ke hemoglobin
(Sherwood, 2016). Ada sekitar 250 juta molekul hemoglobin dalam satu sel

