Page 332 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 332
Bab 18 Proses Metabolisme 313
energi dari karbohidrat menurun maka untuk mempertahankan
glukosa darah terjadi pemecahan lemak dan protein.
4. Glikolisis merupakan proses pemecahan glukosa menjadi asam
piruvat yang mengandung senyawa ATP.Proses glikolisis terjadi di
sitosol sel yang dipercepat oleh enzim spesifik.
Metabolisme Protein
Istilah protein berasal dari bahasa Yunani yaitu proteos, yang berarti yang
utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh ahli kimia Belanda.
la berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptida.
Tiga per empat zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma,
antibodi, hormon). Banyak protein terdiri ikatan kompleks dengan fibril atau
disebut protein fibrosa. Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago,
tulang), elastin (arteri), keratin (rambut, kuku) dan aktin miosin (Suprayitno, E.
2017).
Protein merupakan unsur nutrien yang sangat penting untuk pertumbuhan,
mempertahankan dan mengganti sel atau jaringan yang rusak. Protein
merupakan sumber energi selain karbohidrat dan lemak. Setiap 1 gram protein
menghasilkan 4 kkal. Makanan yang masuk dalam lambung dengan bantuan
enzim pepsin akan mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton.
Selanjutnya albuminosa dan pepton dalam usus halus dengan bantuan enzim
tripsin dari pankreas akan diubah menjadi asam amino. asam amino diserap
atau berdifusi ke aliran darah untuk dimanfaatkan oleh sel sebagai bahan
energi (Aryani Ratna, 2018) .
Terdapat dua jenis asam amino yang menyusun protein yaitu asam amino
esensial dan asam amino non-esensial. Sifat fisikokimia setiap protein tidak
sama, tergantung pada jumlah dan jenis asam aminonya. Berat molekul protein
sangat besar, ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak dapat larut
dalam air, tetapi semua protein tidak larut dalam pelarut lemak. Pada
hakikatnya asam amino esensial merupakan asam amino yang diperoleh hanya
dari makanan sehari-hari karena tidak dapat disintesa di dalam tubuh. Adapun
asam amino non esensial, yakni selain dari makanan dapat juga disintesa di
dalam tubuh melalui proses transaminasi (Suprayitno, E. 2017).

