Page 74 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 74

Bab 4 Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskular              55


              Nodus Sinus (Sinoatrial)
              Nodus sinus (juga disebut nodus sinoatrial) adalah kelenjar kecil, pipih, strip
              ellipsoid dari otot jantung khusus dengan lebar sekitar 3 milimeter, panjang 15
              millimeter, dan tebal 1 millimeter. Terletak di posterolateral superior dinding
              atrium  kanan  tepat  di  bawah  dan  sedikit  lateral  dari  pembukaan  vena  cava
              superior. Serabut nodus ini hampir tidak memiliki filamen otot kontraktil dan
              masing-masing  hanya  berukuran  3  hingga  5  mikrometer  diameter,  berbeda
              dengan diameter 10 sampai 15 mikrometer dengan serat otot atrium sekitarnya.
              Namun, Serabut nodus sinus berhubungan langsung dengan serat otot atrium
              sehingga setiap potensial aksi yang dimulai di nodus sinus menyebar segera ke
              dinding otot atrium. Beberapa serat jantung memiliki kemampuan me-eksitasi
              diri sendiri, sebuah proses yang dapat menyebabkan pelepasan ritmis otomatis
              dan kontraksi. Kemampuan ini terutama berlaku untuk serat sistem konduksi
              khusus  jantung,  termasuk  serat  nodus  sinus.  Untuk  alasan  ini,  nodus  sinus
              biasanya mengontrol laju ketukan keseluruhan jantung.
              Karena tingginya konsentrasi ion natrium di dalam cairan ekstrasel, yakni di
              luar serabut nodus, begitu juga dengan sejumlah kanal natrium yang sudah
              terbuka,  ion-ion  natrium  yang  bermuatan  positif  dari  luar  serabut  biasanya
              cenderung akan masuk ke dalam serabut. Oleh karena itu, masuknya ion-ion
              natrium  yang  bermuatan  positif  di  antara  denyut  jantung  menyebabkan
              peningkatan potensial membran istirahat ke arah positif secara lambat.
              Jadi, potensial "istirahat" secara perlahan-lahan akan meningkat di antara dua
              denyut  jantung.  Saat  potensial  mencapai  ambang  batas  voltase  kira-kira
              sebesar  -40  millivolt,  kanal  natrium  kalsium  menjadi  aktif,  sehingga
              menimbulkan potensial aksi. Oleh karena itu, pada dasarnya, sifat pembocoran
              dari  serabut-serabut  nodus  sinus  terhadap  ion-ion  natrium  dan  kalsium
              menyebabkan timbulnya self excitation.

              Mengapa  bocornya  ion  natrium  dan  kalsium  tidak  menyebabkan  serabut-
              serabut  nodus  sinus  tetap  dalam  keadaan  depolarisasi  sepanjang  waktu?
              Jawabannya  ialah  bahwa  ada  dua  peristiwa  yang  terjadi  selama
              berlangsungnya potensial aksi untuk mencegah hal tersebut. Pertama, kanal
              natrium-kalsium menjadi tidak aktif dalam waktu kira-kira 100 sampai 150
              milidetik  setelah  dibuka,  dan  kedua,  kira-kira  pada  waktu  yang  bersamaan,
              sejumlah kanal kalium yang jumlahnya semakin banyak menjadi terbuka.
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79