Page 77 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 77
58 Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Gambar 4.13: Gambaran EKG Normal
Elektrokardiogram normal terdiri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks
QRS, dan sebuah gelombang T. Sering kali tetapi tidak selalu, kompleks QSS
itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang
R, dan gelombang S.
Gelombang P disebabkan oleh potensial listrik yang dicetuskan sewaktu
atrium berdepolarisasi sebelum kontraksi atrium dimulai. Kompleks QRS
disebabkan oleh potensial listrik yang dicetuskan sewaktu ventrikel
berdepolarisasi sebelum berkontraksi, yaitu sewaktu gelombang depolarisasi
menyebar melewati ventrikel.
Oleh karena itu, baik gelombang P maupun komponen-komponen kompleks
QRS disebut sebagai gelombang depolarisasi. Gelombang T disebabkan oleh
potensial listrik yang dicetuskan sewaktu ventrikel pulih dari keadaan
depolarisasi. Di dalam otot ventrikel proses ini normalnya terjadi 0,25 sampai
0,35 detik sesudah depolarisasi, dan gelombang T dikenal sebagai gelombang
repolarisasi. Jadi, gambaran elektrokardiogram terdiri aias gelombang
depolarisasi dan gelombang repolarisasi
Sebelum kontraksi otot dapat terjadi, proses depolarisasi harus menyebar ke
seluruh otot untuk mengawali proses kimiawi dari kontraksi. Gelombang P
terjadi pada permulaan kontraksi atrium, dan gelombang kompleks QRS
terjadi pada awal kontraksi ventrikel. Ventrikel akan tetap berkontraksi sampai
sesudah proses repolarisasi terjadi, yakni sampai gelombang T berakhir.
Atrium mengalami repolarisasi sekitar 0,15 sampai 0,2 detik setelah
gelombang P berakhir.
Pada saat ini juga kira-kira terjadi kompleks QRS yang direkam dalam
elektrokardiogram. Oleh karena itu, gelombang repolarisasi atrium, yang
dikenal dengan gelombang T atrium, biasanya menjadi tidak jelas karena
besarnya kompleks QRS. Karena alasan tersebut, gelombang T atrium jarang

