Page 92 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 92
Bab 5 Anatomi Fisiologi Sistem Digestif 73
getah lambung bercampur dengan isi lambung yang diubah menjadi
kime. Motilitas dan sekresi ditingkatkan oleh stimulasi saraf
parasimpatik.
4. Absorpsi dari air, alkohol, dan sebagian obat larut-lemak yang
terbatas.
5. Pertahanan non-spesifik terhadap mikroba – oleh asam hidroklorida
di dalam getah lambung. Muntah dapat terjadi sebagai respons
terhadap ingesti irisan lambung, misal mikroba atau zat kimia.
6. Preparat zat besi untuk absorpsi lebih lanjut di saluran cerna –
lingkungan asam lambung dapat melarutkan garam besi, yang
diperlukan sebelum zat besi diabsorpsi.
7. Produksi dan sekresi faktor intrinsik yang diperlukan untuk absorpsi
vitamin B12 di ileum terminal.
8. Mengatur jalannya isi lambung menuju duodenum. Saat kime tidak
cukup diasamkan dan diencerkan, antrum pilorus mendorong
semburan kecil isi lambung melalui sfingter pilorus menuju
duodenum. Sfingter normalnya tertutup, mencegah aliran balik kime
ke lambung.
9. Sekresi hormon gastrin
Usus Halus
Usus halus relatif panjang kira-kira 6 m dan ini memungkinkan kontak yang
lama antara makanan dan enzim-enzim pencernaan serta antara hasil-hasil
pencernaan dan sel-sel absorptif epitel pembatas. Usus halus terdiri atas 3
segmen: duodenum, jejunum, dan ileum. Membran mukosa usus halus
menunjukkan sederetan lipatan permanen yang disebut plika sirkularis atau
valvula Kerkringi.
Pada membran mukosa terdapat lubang kecil yang merupakan muara kelenjar
tubulosa simpleks yang dinamakan kelenjar intestinal (kriptus atau kelenjar
Lieberkuhn). Kelenjar - kelenjar intestinal mempunyai epitel pembatas usus
halus dan sel-sel goblet (bagian atas). Mukosa usus halus dibatasi oleh
beberapa jenis sel, yang paling banyak adalah sel epitel toraks (absorptive), sel
paneth, dan sel-sel yang mensekresi polipeptida endokrin (Sloane, 2003).

