Page 137 - Hemostasis Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) by Adang Durachim, S.Pd,, M.Kes. Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed. (z-lib.org) (1)
P. 137

darah tersebut diserap menggunakan kertas saring setiap 30 detik hingga luka tertutup (tidak

               terdapat darah pada kertas saring). Pada metode ini, kondisi pasien normal jika luka pada
               pasien terhenti antara 1-3 menit.
                     Pemeriksaan masa perdarahan metode Ivy, dilakukan pembendungan pada lengan yang
               akan  diuji  menggunakan  spigmomanometer  pada  tekanan  40  mmHg.  Setelah  dilakukan

               pembendungan, bagian voler lengan diantisepsis menggunakan alkohol 70% dan dibiarkan
               mengering.  Setelah  alkohol  mengering,  dilakukan  penusukan  bagian  voler  lengan  pasien.
               Ketika terlihat tetes darah pertama pada daerah tusukan, makastopwatch dinyalakan. Tetes
               darah tersebut diserap menggunakan kertas saring setiap 30 detik hingga luka tertutup (tidak

               terdapat darah pada kertas saring). Pada metode ini, kondisi pasien normal jika luka pada
               pasien terhenti antara 1-6 menit.
                     Pada metode Ivy, tetes darah pertama harus memiliki diameter 5 mm. Ketika diameter
               tetes  pertama  <  5mm,  maka  dikhawatirkan  tusukan  kurang  dalam.  Jika  diameter    tetes

               pertama < 5mm, maka perlu dilakukan penusukan ulang. Selain dari dimeter tusukan pertama,
               tusukan yang kurang dalam dapat diketahui ketika masa perdarahan kurang dari satu menit.
                     Apabila  pada  pemeriksaan  masa  perdarahan  metode  Ivy  didapat  hasil  lebih  dari  10
               menit, maka pemeriksaan perlu diulang. Hal tersebut dikarenakan kekhawatiran tertusuknya

               pembuluh darah vena ketika penusukan bagian voler lengan pasien. Apabila hasil uji ulang
               masih didapat masa perdarahan lebih dari 10 menit, maka dapat membuktikan terdapatnya
               kelainan pada proses hemostasis.

               B.   PEMERIKSAAN FUNGSI SELULAR

                     Sesuai  dengan  pembahasan  pada  bab  sebelumnya,  trombosit  merupakan  bagian  sel
               yang berperan dalam proses pembekuan darah dengan melakukan proses adhesi, agregasi
               primer, agregasi sekunder dan reaksi pelepasan. Apabila jumlah ataupun fungsi dari trombosit

               tidak normal, maka proses pembekuan darah dapat terhambat dan masa perdarahan akan
               memanjang. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap
               jumlah serta fungsi dari trombosit.
               B. 1.  Pemeriksaan jumlah trombosit

                     Jumlah trombosit dapat diketahui dengan melakukan perhitungan sel trombosit, baik
               menggunakan  alat  otomatisasi  ataupun  menggunakan  metode  manual.  Perhitungan  sel
               trombosit  pada  alat  otomatisas  dapatmenggunakan  berbagai  macam  metode,  seperti
               electrical impedance, flowcitometri dan flowresensi flowsitometri

                       Metode electrical impedance disebut juga dengan Coulter principle. Alat otomatisasi
               dengan metode impedance, menghitung  sel berdasarkan ukuran sel. Pada metode electrical
               impedance sel dihitung berdasarkan ukuran sel. Sel dalam darah akan melewati oriface/celah,
               dimana sel yang tersebut akan melewati celah satu persatu dan mengganggu aliran listrik



            130                                                                              Hemostatis
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142