Page 9 - Tafsir Al-Azhar SURAH AL-MUZAMMIL
P. 9
Surat Al-Muzzammil (Ayat 4-9) 7707
,
Apakah sebab dan apa gunanya ibadat sembahyang malam dan tartil
al-Quran? Jawabnya ialah ayat yang selanjutnya;
"Sesungguhnya Komi hendak menurunkan kepada engkau perkataan yang
berat." (ayat 5).
Wahyu sungguh-sungguh adalah perkataan yang berat. Berat bagi rohani
dan berat bagi jasmani. Kedatangan Malaikat Jibril membawa wahyu itu bukan-
lah perkara yang enteng; bahkan memang berat.
Menurut satu Hadis yang dirawikan oleh Imam Ahmad, Abdullah bin Amer
pemah bertanya kepada Nabi bagaimana permulaan datangnya wahyu kepada
beliau. Beliau jawab; "Mula-mula saya dengar sebagai bunyi lonceng, di waktu
itu aku terdiam. Tiap-tiap wahyu turun, rasanya sebagai akan matilah aku."
Harits bin Hisyam pun pemah menanyakan kepada beliau tentang turun-
nya wahyu. Beliau menjawab seperti itu juga; yaitu terdengar mulanya sebagai
bunyi lonceng, aku pun terpana ketika mendengar itu; setelah itu mengertilah
aku semua apa yang dikatakan malaikat itu. Kadang-kadang malaikat itu sendiri
berkata kepadaku, lalu aku faham apa yang dikatakannya itu.
Aisyah rnengatakan bahwa dia pemah melihat ketika suatu hari Rasulullah
menerima wahyu, ketika itu hari sangat dingin. Namun keringat mengalir di
dahi Rasulullah s.a.w.
Hisyam bin 'Urwah bin Zubair meriwayatkan bahwa kalau wahyu datang
sedang Nabi berkendaraan, maka unta yang beliau kendarai itu tidak sanggup
melangkahkan kakinya. Zaid bin Tsabit berceritera bahwa satu kali wahyu
turun kepada Rasulullah, sedang kaki beliau ketika duduk bersila terletak di
atas kaki Zaid. Kata Zaid di waktu itu dia merasakan sangat berat, sehingga dia
tidak sanggup menggerakkan kakinya.
Ibnu Jarir dalam tafsimya mengatakan, bahwa wahyu itu berat dari dua
pihak; Berat bagi badan, sebab malaikat sedang datang. Dan berat bagi jiwa,
karena berat tanggunglawabnya.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata; "Berat wahyu itu di alam dunia
ini dan berat pula di akhirat kelak pada timbangannya."
"sesungguhn ya bangun malam itu adalah lebih mantap." (pangkal ayat 6).
Karena di waktu malam gangguan sangat berkurang. Malam adalah hening,
keheningan malam berpengaruh pula kepada keheningan fikiran. Di dalam
suatu Hadis Qudsi Tuhan bersabda, bahwa pada sepertiga malam Tuhan turun
ke langit dunia buat mendengarkan keluhan hambaNya yang mengeluh, buat
menerima taubat orang yang taubat dan permohonan maghfirat (ampunan)
hambaNya yang memohonkan ampun. Maksudnya ialah bahwa hubungan kita
dengan langit pada waktu malam adalah sangat dekat. Orang ahli Ilmu Alam
menyebut bahwa udara ini dipenuhi oleh ether, maka ether di waktu malam itu
memperdekat hubungan. Memperdekat hati; "Dan bacaan lebih berkesan."

