Page 235 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 235
Tegangan fasor V1 pada rangkaian gambar 5.2, ditentukan dengan prinsip
superposisi.
Langkah pertama adalah, mematikan sumber arus sebelah kiri dengan membuka
sumber arus, sementara sumber arus sebelah kanan aktif, sehingga rangkaian
gambar 5.2 menjadi rangkaian gambar 5.3.
V 1R V 2
- j10
– j2 2 + j4 0,5 0 A
0
I 1
V 4 = 0(sim pul referensi)
Gambar 5.3 Rangkaian gambar 5.2 dengan hanya sumber arus sebelah
kanan aktif, sementara sumber arus sebelah kiri tidak aktif.
Tegangan fasor V1R pada kondisi ini, dapat ditentukan dengan prinsip pembagi
arus dan hukum Ohm sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [5.1].
= ( )(4 − j2)
atau:
2+j4 0
= ( ) (−0,5 ∠ − 0 )(4 − j2) = −j1 volt [5.1]
2+j4−j10+4−j2
Langkah kedua adalah mematikan sumber arus sebelah kanan dengan membuka
sumber arus, dan mengaktifkan sumber arus sebelah kiri, sehingga rangkaian
gambar 5.2 menjadi rangkaian gambar 5.4.
Tegangan fasor V1L pada kondisi ini, dapat ditentukan dengan prinsip pembagi
arus dan hukum Ohm sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [5.2].
= ( )(4 − j2)
−j10+ 4−j2
0
= ( ) (1∠ 0 )(4 − j2) = 4 − j4 volt [5.2]
4−j2 −j10+2+j4
142

