Page 240 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 240
Impedansi Thevenin, Zth, pada gambar 5.8 dilihat dari terminal A-B dengan
menghubung-langsung masing-masing sumber tegangan bebas, sebagaimana
dinyatakan oleh persamaan [5.10].
Z th = Z 1 Z 2 = (90,6+j42,3)(90+j156) = 1570+j1790 = 53,4 + j40,7 Ω [5.10]
Z 1 + Z 2 90,6+j42,3+90+j156 180,6+j198,3
Rangkaian ekivalen Thevenin dilihat dari terminal A-B dengan tegangan fasor
Thevenin, Vth, sesuai persamaan [5.9], dihubungkan seri dengan impedansi
Thevenin, Zth, sesuai persamaan [5.10], kemudian dihubungkan dengan
impedansi Z3 sebagaimana diperlihatkan pada gambar 5.9.
Dengan menentukan persamaan tegangan berdasarkan KVL pada lintasan L pada
rangkaian gambar 5.9, maka besar arus fasor Ix dapat ditentukan sebagaimana
dinyatakan oleh persamaan [5.11].
− + Z + Z = 0
3
th
0
= = 7,54 ∠ −16,8 0 = 7,54 ∠ −16,8 0 = 47,5 ∠ −9,8 mA [5.11]
Z th + Z 3 53,4+j40,7+104−j60 158,6 ∠ −7 0
A
Z th I x
V th + Z 3
-
B
Ra ngka i a n e kiva l e n The venin
Gambar 5.9 Rangkaian ekivalen Thevenin pada terminal A-B
dihubungkan dengan impedansi Z3.
Arus fasor Ix pada persamaan [5.11] ditransformasi ke domain waktu,
sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [5.12].
0
i (t) = 47,5 cos (ωt −9,8 ) mA [5.12]
x
147

