Page 236 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 236
V 1L
V 2
- j10
0
1 0 A – j2 2 + j4
I 2
V 4 = 0(sim p ul refe rensi)
Gambar 5.4 Rangkaian gambar 5.2 dengan hanya sumber arus sebelah
kiri aktif, sementara sumber arus sebelah kanan tidak aktif.
Dengan demikian, tegangan fasor V1 merupakan penjumlahan persamaan [5.1]
dengan persamaan [5.2], sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [5.3].
= + = −j1 + 4 − j4 = 4 − j5 volt [5.3]
Dan arus Ix pada rangkaian gambar 5.1 dapat ditentukan berdasarkan hukum Ohm
sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [5.4].
4 − j5 −1
2
2
= = = 0,8 − j1 = √(0,8) + (−1) arc tan ( ) ampere
5 5 0,8
0
= √1,64 arc tan(−1,25) = 1,28 ∠ − 51,34 ampere [5.4]
Arus pada persamaan [5.4] dinyatakan dalam domain waktu sebagaimana
persamaan [5.5].
0
i (t) = 1,28 cos(ωt − 51,34 ) ampere [5.5]
x
2.2 Transformasi Sumber
Penyederhanaan rangkaian listrik, dapat dilakukan dengan metode transformasi
sumber, seperti pada rangkaian listrik searah, agar analisis rangkaian listrik lebih
mudah dilakukan.
Gambar 5.5 memperlihatkan transformasi sumber dalam domain frekuensi.
Gambar 5.5(a) memperlihatkan suatu rangkaian yang dibentuk oleh sumber
tegangan fasor Vs, terhubung seri dengan impedansi Zs. Gambar 5.5(b)
memperlihatkan suatu sumber arus fasor Is, paralel dengan Zs. Kedua sumber ini
143

