Page 97 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 97
Fungsi-fungsi sinus dan kosinus pada dasarnya adalah sama, akan tetapi, kedua
0
fungsi ini memiliki perbedaan sudut fase sebesar 90 , sehingga sin ωt = cos (ωt –
0
90 ) sesuai persamaan [1.3].
0
− sin ωt = sin(ωt ± 180 )
0
− cos ωt = cos(ωt ± 180 )
0
∓ sin ωt = cos(ωt ± 90 ) [1.3]
0
± cos ωt = sin(ωt ± 90 )
0
Tegangan v1 = Vm1 cos (10t + 100 ) mendahului(leading) terhadap tegangan v2 =
0
0
Vm2 cos (10t – 30 ) sebesar 130 atau tegangan v1 menyusul(lagging) terhadap
0
tegangan v2 sebesar 230 . Representasi grafis dari kedua tegangan ini disajikan
pada gambar 1.3 dan perlu diperhatikan bahwa, frekuensi dari kedua gelombang
sinusoid harus sama yaitu ω = 10 radian/detik(rad/s). Konsep hubungan
mendahului dan menyusul/tertinggal antara dua buah gelombang sinusoid, akan
sering sekali digunakan dalam analisis rangkaian listrik yang mengandung
sumber sinusoid. Oleh karena itu, konsep ini betul-betul harus dipahami, baik
secara matematis maupun secara geografis.
v 1
100 o
0 o
-230 o -30 o
v 2
Gambar 1.3 Representasi grafis dari gelombang sinusoid v1 dan v2
2.2 Tanggapan Rangkaian Terhadap Tegangan Sinusoida
Rangkaian pada gambar 1.4 merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari induktor
dengan induktansinya L dihubungkan seri dengan resistor yang resistansinya R,
dihubungkan dengan sumber tegangan sinusoida vs(t) = Vm cos ωt.
4

